Oktober 2012


Artikel saya kali ini akan membahas tentang fitur navigasi yang terletak di atas atau bisa juga di bawah judul postingan, yang biasa kita kenal dengan nama breadchumb. Pengertian breadcrumb sendiri kurang lebihnya adalah suatu navigasi yang berisikan kategori atau label dari postingan dan bisanya selalu di awali dengan tombol menuju home (halaman depan blog).




Pada dasarnya Breadcrumb merupakan navigasi seo sebaris dengan tautan internal yang memungkinkan pengunjung untuk menavigasi balik ke bagian sebelumnya atau ke halaman depan dengan cepat. 

Jadi simple-nya seperti ini : search engine selalu membaca label atau tags setiap postingan blog, karena saat ini google sudah tidah menggunakan meta tag keyword lagi untuk mengindeks suatu website/blog, maka yang jadi perhitungan google saat ini adalah meta description dan label (kategori). Maka dari itu semakin relevan sebuah label dengan isi postingan (artikel) maka akan semakin mendapatkan kesempatan tampil di halaman depan google.

Langsung saja pada langkah-langkah pembuatan breadchumb ini : :

  • Seperti biasa anda harus login ke Blogger.
  • Langsung tuju Edit HTML.
  • Klik Expand Template Widget.
  • Letakkan kode berikut ini tepat sebelum  kode ]]></b:skin>
    .breadcrumbs{
    padding:5px 5px 5px 0;
    margin:0;font-size:95%;
    line-height:1.4em;
    border-bottom:4px double #cadaef}
  • Setelah itu, cari kode seperti ini :
    <div class='post hentry'>
  • Letakkan kode berikut ini tepat setelah kode <div class='post hentry'>
    <b:if cond='data:blog.homepageUrl == data:blog.url'> <b:else/> <b:if cond='data:blog.pageType == &quot;item&quot;'> <div class='breadcrumbs'> Browse &#187; <a expr:href='data:blog.homepageUrl'>Home</a> &#187; <b:if cond='data:post.labels'><b:loop values='data:post.labels' var='label'> <a expr:href='data:label.url' rel='tag'><data:label.name/></a> <b:if cond='data:label.isLast != &quot;true&quot;'> , </b:if> </b:loop> </b:if> &#187; <data:post.title/> </div> </b:if> </b:if>
    Simpan Template.

Itu dulu teman-teman penjelasan dari saya, waktu sudah menunjukkan jam 23.41 menit WIB, jadi udah waktunya tidur nih. Besok saya akan lanjutkan kembali dengan tutorial yang lain.

Semoga bermanfaat


Aplikasi Java, mulai banyak digunakan pada website, demikian pula agar website bisa dibuka dengan baik, seringkali meminta kita untuk mengupdate aplikasi Java terlebih dahulu. Proses tersebut menjadi cara penyebaran yang ampuh.
Pada kondisi tersebut mungkin untuk sementara waktu kita perlu me-non-aktifkan aplikasi Java di komputer kita. Langkah ini adalah langkah darurat yang dilakukan untuk terhindar dari malware yang menyebar dengan memanfaatkan celah pada versi terbaru Java (versi 1.7, Update 6.). Para peneliti ESET, juga telah mengkonfirmasi bahwa Blackhole, berada dibalik pemanfaatan celah pada Java tersebut.
Berikut ini ditampilkan beberapa solusi praktis untuk mencegah komputer kita agar tidak terserang malware yang saat ini telah menyebar di beberapa wilayah dengan memanfaatkan celah pada Java. Lapis pertama untuk pertahanan adalah mematikan atau menonaktifkan Java di browser Anda (Chrome, Firefox, Safari, Opera, dan Internet Explorer).
Celah CVE-2012-4681 zero day yang kini marak memaksa kita untuk sementara waktu tidak menggunakan Java di browser. Jika masih ada, atau bahkan baru saja diupdate ke versi yang baru, tetap saja, lebih baik di nonaktifkan dulu. Cara ini untuk memastikan Anda mendapatkan versi yang sudah di-patched segera setelah ada peringatan dari upaya yang mencoba untuk mem-bypass browser yang Anda gunakan.
Menonaktifkan Java di Google Chrome
Google Chrome menyebut Java didalam sistemnya sebagai “Plug-in” dan untuk menonaktifkan Java di Google Chrome Anda bisa mengakses Plug-in settings dengan cara masuk ke “chrome://plugins” di  address field (tanpa tanda kutip). Google Chrome memungkinkan Anda untuk mengaktifkan maupun menon-aktifkan Plug-in yang terinstall di komputer. Klik Disable akan membuat Plug-in tidak berfungsi. Sebagai tindakan pencegahan tambahan, restart Chrome setelah menonaktifkan Java Plug-in.
CHIP.co.id - Malware Menyusup Lewat Celah Java, Amankan Segera!
Pada browser Chrome dimungkinkan untuk melakukan setting Plug-in. Sehingga Chrome meskipun dalam kondisi aktif, tidak secara otomatis mengeksekusi Plug-in yang mengandung risiko membahayakan. Justru, Chrome akan meminta izin terlebih dahulu untuk menjalankan Plug-in seperti Java mekanisme ini dilakukan sebagai tindakan pencegahan.
"Kita bisa saja mengizinkan mengaktivasi untuk situs tertentu, atau mengakftifkan setting “Always allowed” pada sistem kita. Tetapi sangat dianjurkan untuk tidak memilih setting “Always allowed” pada sistem Anda," ujar Yudhi Kukuh, Technical Consultant, ESET Indonesia.
Menonaktifkan Java di Firefox
Browser Firefox juga mengkategorikan Java sebagai plugin, sehingga untuk Menonaktifkan dilakukan lewat Add-ons Manager, seperti terlihat pada screenshot berikut ini. Anda bisa masuk ke  Firefox Add-ons Manager dengan meng-klik tombol pada bagian atas browser (gunakan Tools menu jika Anda menggunakan Firefox pada OS Windows XP), kemudian klik Add-ons. Kemudian Add-ons Manager tab akan muncul. Pilih Plugins Panel pada Add-ons Manager tab.
CHIP.co.id - Malware Menyusup Lewat Celah Java, Amankan Segera!
Anda mungkin akan menemukan bahwa Java pada browser Firefox di OS Windows bisa di non-aktifkan dengan menggunakan Windows Control Panel. Tetapi mengingat cara tersebut tidak bisa diandalkan maka jangan lakukan melalui Windows Control Panel.
Menonaktifkan Java di Safari
Instruksi untuk menonaktifkan Java di browser Safari pada OS Mac bisa dilihat pada layanan support Apple. Jika Anda menggunakan Safari pada OS Windows, Langkah non-aktivasi bisa dilakukan dengan cara Pilih Edit dari main menu (tekan tombol Alt key untuk menampilkan menu), kemudian pilih. Langkah itu menampilkan dialog box (atau tekan Control dan koma bersamaan).
CHIP.co.id - Malware Menyusup Lewat Celah Java, Amankan Segera!
Yang perlu dicatat adalah Java yang sedang marak disusupi malware adalah Java versi 1.7, yang mungkin tidak bisa diinstall di komputer Mac. Sebagian besar Mac menggunakan Lion atau Mountain Lion yang bisa menjalankan Java versi 1.6. Java versi 1.6 kebetulan tidak terpengaruh oleh masalah celah yang sedang marak ini. Apple juga tidak memaksakan versi 1.7 untuk digunakan oleh para customernya. Untuk bisa running Java versi 1.7 hanya bisa dilakukan melalui proses instalasi sendiri. Tetapi untuk menghindari resiko untuk amannya, lebih baik Java yang terdapat di komputer dinon-aktifkan dulu untuk sementara.
Menonaktifkan Java di Opera
Anda bisa dengan mudah masuk lalu mengubah settingan plug-in di browser Opera browser dengan masuk ke “about:plugins” pada address bar (tanpa tanda kutip).
CHIP.co.id - Malware Menyusup Lewat Celah Java, Amankan Segera!
Menonaktifkan Java di Internet Explorer
Menonaktifkan Java memang agak sulit mengingat pentingnya aplikasi tersebut, tetapi pesan yang diedarkan oleh US-CERT terkait dengan masalah Java terutama tentang celah VU#636312.
“Menonaktifkan Plug-in Java di browser Internet Explorer jauh lebih rumit ketimbang pada browser lain. Ada beberapa cara untuk invoke Java applet, dan melakukan configure Java Plug-in support,” ujar Yudhi.
Tapi praktiknya ternyata lebih rumit karena salah satu cara yang kebetulan banyak dikenal untuk menonaktifkan Java pada IE adalah dengan menggunakan Programs section pada Control Panel di  Windows 7–yang ternyata seringkali gagal. Sedangkan instruksi yang diberikan oleh US-CERT agak membingungkan untuk sebagian besar user, jadi jika Anda menemui kebingungan dan tidak terbiasa dengan editing registry, jauh lebih baik jika Anda mengupayakan bantuan.
Untuk sementara jangan gunakan IE sampai Anda bisa menonaktifkan Java di browser IE, dan jangan jadikan IE sebagai default browser karena malware diaktifkan lewat default browser meskipun tidak sedang digunakan. Selanjutnya Anda bisa mengganti default browser dengan browser lain untuk sementara waktu.
Hapus Java Seluruhnya
Menghapus Java dari komputer kita bisa jadi salah satu solusi juga tetapi masalahnya kemudian, ada aplikasi tertentu yang berbasis Java. Contoh “OpenOffice” aplikasi yang digunakan untuk bekerja seperti LibreOffice. Sehingga tentu akan menimbulkan masalah baru dengan menghapus Java begitu saja dari komputer.
CHIP.co.id - Malware Menyusup Lewat Celah Java, Amankan Segera!
Selain beberapa tips tersebut diatas, user tentu berharapan Oracle sebagai pemilik Java akan me-release “obat” penambal celah. Kita tunggu saja perkembangannya.
Masih menurut Yudhi Kukuh, “Metode penyebarluasan malware dengan menumpang pada update applikasi menjadi sangat efektif terutama karena applikasi yang menjadi kendaraan adalah Java. Siapa yang tidak kenal Java di era sekarang ini?”
“Dengan success rate, ditambah kecepatan penyebaran yang tinggi, membuat BlackHole ini cukup untuk bisa dikatakan sebagai ancaman, sehingga selain menunggu Oracle akan mengeluarkan penambalnya, user dihimbau untuk berhati-hati, dan untuk sementara tidak mengambil risiko apa pun,” tutup Yudhi Kukuh.

JAKARTA  - Belum usai kasus tawuran pelajar antara SMAN 6 dan SMAN 70 yang menewaskan Alawy Yusianto Putra, tawuran pelajar kembali terjadi.
Kali ini, tawuran pelajar SMA Yayasan Karya 66 (Yake) dan pelajar SMK Kartika Zeni (Kaze) juga memakan korban jiwa. Deny Januar (17), siswa kelas III SMA Yake tewas dengan luka bacok di perut, dalam aksi tawuran Rabu (26/9/2012) siang itu.

Menurut aparat kedua sekolah memang sering terlibat tawuran. Sehingga aksi Rabu siang tersebut adalah aksi lanjutan.

"SMK Kartika Zeni dan SMA Yayasan Karya 66 kan berada di wilayah Jakarta Timur nah mereka (saksi) menyampaikan pertengkaran sudah sejak lama terjadi di sana. Jadi ini peristiwa lanjutan. Kebetulan rumah mereka di Saharjo, Manggarai sekitarnya. Jadi tadi saat turun angkot ke rumah masing-masing mereka  berpapasan dan terjadilah tawuran," papar Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Hermawan, Rabu (26/9/2012).

Dalam aksi tawuran tersebut, pihak aparat kepolisian akhirnya menangkap seorang terduga pelaku pembacokan dari SMA Kaze dengan inisial AD.

Prihatin dengan aksi tawuran yang terjadi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhammad Nuh mengunjungi AD alias Jarot, di Mapolres Jakarta Selatan.
Saya agak surprise, syok. Saya sempat tanya, puas mas membunuh korban? 'Saya puas pak'

M Nuh sempat syok saat berbincang dengan pembunuh Deny tersebut. "Saya agak surprise, syok. Saya sempat tanya, puas mas membunuh korban? 'Saya puas pak'," kata Nuh dengan mata berkaca-kaca kepada wartawan, Rabu (26/9/2012) malam.

Menegaskan apa yang didengarnya, Nuh kembali bertanya kepada pelajar kelas XI SMK Kartika Zeni itu.

"Puas pak, tapi agak menyesal," ungkap Nuh menirukan perkataan AD.

Lebih lanjut Nuh menuturkan, mendidik anak seperti tersangka memang berat. Ia menilai dari cara berbicara, gerak tubuh dan penampilannya, tak ada tanda penyesalan dalam diri AD.

"Ada beban sosial yang dibawanya. Bukan lagi masalah pendidikan atau sekolah biasa," tambahnya. [Widad/trb, jpn]

TEMPO.CO, Jakarta- Untuk pertama kalinya dalam sejarah film Indonesia, sebuah film dokumenter menampilkan pengakuan seorang algojo PKI. Namanya Anwar Congo. Ia preman bioskop Medan. Dalam film The Act of Killing yang dibesut sutradara Joshua Oppenheimer itu, ia memperagakan ulang kekerasan-kekerasan yang pernah dilakukannya. 
Film itu menampilkan kesadaran Anwar tentang bagaimana menjadi seorang pembunuh dan bagaimana seandainya menjadi korban yang dibunuh. Saat The Act of Killing diputar di Festival Film Toronto, pers Barat menyebut film itu mengerikan dan mengguncang batin. Itu karena Anwar tampak bangga dengan tindakannya. Bisakah film ini mengubah cara pandang masyarakat Indonesia tentang sejarah kelam 1965? Laporan utama majalah Tempo edisi 1 Oktober 2011 berjudul "Pengakuan Algojo 1965" mengungkap hal tersebut.
Pembawaannya riang. Ia dikenal jago dansa. Penggemar Elvis Presley dan James Dean itu mengatakan sering membunuh sembari menari cha-cha. "Saya menghabisi orang PKI dengan gembira," katanya. Dalam sebuah adegan, bersama rekannya sesama algojo 1965, ia terlihat naik mobil terbuka menyusuri jalan-jalan di Medan. Mereka bernostalgia ke tempat-tempat mereka pernah membunuh di antaranya sepotong jalan tempat ia menyembelih banyak warga keturunan Tionghoa. "Setiap ketemu Cina, langsung saya tikam…."
Pengakuan "jujur" preman bernama Anwar Congo dalam film yang bakal ditayangkan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia di Jakarta pada Oktober tahun ini tersebut bisa membuat siapa saja terperangah. Ada heroisme di situ. Anwar mengesankan dirinya penyelamat bangsa. Satu versi menyebutkan hampir satu juta orang PKI terbunuh pasca-1965. Ini pelanggaran hak asasi berat. Anwar hanyalah salah satu pelaku pembunuhan. Di berbagai daerah, masih banyak "Anwar" lain.
Tempo kali ini mencoba melihat peristiwa 1965 dari perspektif para algojo. Tak ada niat kami membuka aib atau menyudutkan para pelaku. Politik Indonesia pada masa itu sangat kompleks. Menjelang tragedi September, konflik PKI dan partai politik lain memanas. PKI, yang merasa di atas angin, menekan penduduk yang tidak sealiran. Ketika keadaan berbalik, luapan pembalasan tak terkendali. Pembunuhan direstui oleh sesepuh masyarakat dan tokoh agama. Masa 1965-1966 tak bisa dinilai dengan norma dan nilai-nilai masa kini. Membaca sejarah kelam Indonesia pada masa itu hanya dapat dilakukan dengan memperhatikan konteks sosial-politik-ekonomi pada masa itu pula.
Tapi kita juga tahu betapa tak simetris informasi tentang tragedi 1965. Saat itu, semua koran dikuasai militer. Masyarakat dicekoki cerita bahwa komunis adalah musuh negara yang identik dengan ateisme. Militer menyebarkan daftar anggota PKI yang harus dihabisi. Militer melindungi para pelaku, bahkan menyuplai mereka dengan senjata. Di beberapa tempat, ada narapidana yang sengaja dilepaskan untuk memburu "sang musuh negara". Itu membuat para algojo menganggap wajar tindakan mereka.
Sejarah berulang: di sini dan di tempat lain. Di Israel, pernah seorang aparat kamp konsentrasi Nazi bernama Adolph Eichmann diadili. Ia pelaku pembantaian ratusan orang Yahudi. Ia merasa tak bersalah karena menganggap itu tugas negara. Filsuf Jerman, Hannah Arendt, yang mengamati sidang itu pada 1963, menulis buku terkenal Eichmann in Jerusalem: A Report of the Banality of Evil. Arendt melihat para eksekutor seperti Eichmann bukan pengidap skizofrenia atau psikopat, melainkan warga biasa yang menganggap wajar tindakannya karena dibenarkan negara. Arendt menyebut fenomena ini sebagai kedangkalan yang akut.
Seorang algojo menyatakan moralitas itu sesuatu yang relatif. Pembunuhan memang dilarang, tapi harus dilakukan untuk menyelamatkan bangsa dan agama. Ada pula yang diam-diam menyadari kesalahannya. Anwar, yang dalam film terlihat brutal, mengalami pergolakan batin tentang apa yang diperbuatnya. Menurut Oppenheimer, sang sutradara, sepanjang pembuatan film, Anwar ada kalanya seperti menyesali perbuatannya. Rasa heroik dan bersalah bersitegang di dalam diri mantan algojo. Seorang mantan jagal harus dipasung keluarganya karena, bila mengingat-ingat pembunuhan yang dilakukannya, ia ke luar rumah mengayun-ayunkan parang dan celurit.

TEMPO.CO, Teheran - Iran telah membuka pemblokiran terhadap Gmail, tetapi sensor tambahan sedang dipersiapkan terhadap YouTube. Negara itu menyatakan segera memperkenalkan versi domestik dari mesin pencari dan layanan surat elektornik Google.
Pengguna Internet di Iran dapat bebas mengakses akun Gmail mereka untuk pertama kalinya sejak diblokir pada 24 September. Versi HTTPS dari pencarian Google juga dapat diakses setelah diblokir pada saat yang sama, sedangkan versi HTTP-nya tidak diblokir.
Pekan lalu, Iran memblokir Gmail, tetapi tidak memblokir mesin pencari Google, sebagai respons atas perintah pengadilan berkaitan dengan penyebaran film anti-Islam, Innocence of Muslims, di YouTube, yang juga dimiliki oleh Google.
"Karena tuntutan berulang dari rakyat, Google dan Gmail akan disaring secara nasional. Mereka akan tetap disaring sampai pemberitahuan lebih lanjut," kata seorang pejabat Iran.
Namun pada hari Senin, 1 Oktober 2012, kantor berita Mehr mengutip Mohammad Reza Miri, anggota Komite Kementerian Telekomunikasi Iran, yang bertugas melakukan penyaringan Internet di Iran, melaporkan pemblokiran Gmail merupakan konsekuensi memperkuat sensor terhadap YouTube.
"Kami benar-benar tidak ingin YouTube dapat diakses. Itulah mengapa Kementerian Telekomunikasi mencari solusi untuk mengatasi masalah dengan memblokir YouTube di bawah protokol HTTPS, sementara membiarkan Gmail dapat diakses. Itu akan segera terjadi."
Menurut data Google, YouTube telah disensor secara efektif di Iran sejak pertengahan 2009. Pemerintah Iran pekan lalu juga mengumumkan rencana untuk memindahkan warganya ke sistem Internet lokal, yang akan sepenuhnya berjalan pada bulan Maret 2013.
Iran juga disebut-sebut, pada hari Minggu itu, akan segera memperkenalkan alternatif lokal - mesin pencarian Fakhr dan layanan surat elektronik Fajr.

Sekitar 100 aktivis anti-komunis berdemonstrasi di depan Istana Merdeka, Jakarta. Demonstrasi tepatnya berlangsung di pelataran Monas,  yang menghadap Jalan Medan Merdeka Utara.

Mayoritas peserta demo mengenai pakaian putih. Mereka mengusung berbagai spanduk yang menuntut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengurungkan niat untuk meminta maaf atas tragedi G30S/PKI kepada unsur mana pun.

Koordinator Presidium Anti-Komunis, Muzaki, mengatakan, minta maaf tak perlu dimohonkan SBY karena tragedi G30S/PKI adalah reaksi balik atas kebiadaban PKI pada 1948-1965. Desakan sekelompok orang yang mengaku korban 1965 adalah pengkhianatan dan pemutarbalikan fakta sejarah. "Yang pada gilirannya akan mengembalikan PKI dengan semua perangkat politiknya ke sejarah Indonesia," katanya, Senin, 1 Oktober 2012.

Muzaki menerangkan, massa yang berdemo hari ini merupakan orang-orang yang konsisten menolak komunisme kembali ke Indonesia. Sebagian besar mereka berasal dari Banten, dan sebagian lagi berasal dari Jakarta. "Ada dari Gerakan Pemuda Ansor, ada dari Pemuda Pancasila, KAPPI (Kesatuan Aksi Pelajar Pemuda Indonesia), dan masih banyak lagi," kata dia.
[ads-post]
Tak hanya itu melalui berbagai aksi teatrikal dan spanduk sejak pukul 10.30, mereka juga menuntut tiga hal lain. Yaitu, meminta Presiden Yudhoyono dan DPR tetap mempertahankan TAP MPRS XXV/1966 tentang pembubaran Partai Komunis Indonesia dan pernyataan sebagai organisasi terlarang; menolak segala bentuk rekonsiliasi apa pun terkait aktivitas PKI dengan segala bentuknya; meminta masyarakat meningkatkan kesiagaannya terhadap gerakan atau aktivitas terselubung aktivis PKI generasi baru.

"Hati-hati PKI bangkit kembali. Saat ini mereka tertawa, banyak yang duduk di DPR, kabinet, bahkan ada di staf Khusus Presiden bidang penanggulangan bencana alam," kata Alfian Tandjung, salah satu aktivis, saat berorasi. Bahkan, Alfian menyebutkan, salah satu bentuk kebangkitan PKI adalah berita yang dimuat Koran Tempo. "Koran Tempo hari ini menyatakan PKI itu merasa dizalimi."

Gejala lainnya, yaitu ratusan kebakaran menjelang pemilihan kepala daerah DKI Jakarta. "Pasti ada operasi kontra intelijen. Sekolah Ade Irma Suryani, salah satu putri jenderal yang menjadi korban, juga turut terbakar," kata dia. Alfian mengatakan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia dan Majelis Ulama Indonesia harus membersihkan dirinya dari upaya memaksa Presiden meminta maaf.(fq/tempo)

Terbaru Lainnya

TERKINI LAINNYA
REGIONAL

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget