Mei 2015

Ilustrasi
Raa Pramuja - Pendapat umum mengatakan, punya wajah cantik atau tampan memang bisa mendatangkan keuntungan dalam hidup dan selalu hidup lebih mudah. Benarkah?
Para psikolog mengatakan ada lubang perangkap yang tidak banyak diketahui orang untuk mereka yang berwajah sangat indah.
Psikolog sosial Lisa Slattery Walker dan Tonya Frevert dari Universitas North Carolina di Charlotte menemukan bukti-bukti tidak seperti yang kita bayangkan sebelumnya.

Di tingkat paling dangkal, kecantikan mungkin dianggap membawa banyak keuntungan, satu sisi sebagian benar.

Dalam dunia pendidikan misalnya, Walker dan Frevert menemukan pelajar yang berwajah lebih cantik atau tampan -baik di sekolah maupun universitas- cenderung dinilai oleh para guru sebagai orang yang lebih kompeten dan pandai –dan hal tersebut tercermin dalam nilai yang diberikan kepada mereka.

Selain itu, pengaruh ‘gelembung busa’ juga mengembang setelah bertahun-tahun. “Ada efek kumulatifnya,” kata Frevert. “Orang itu menjadi lebih percaya diri dan memiliki keyakinan yang lebih positif serta peluang yang lebih banyak untuk menunjukkan kemampuannya.”
Di tempat kerja, wajah yang indah memang dapat menjadi pembawa rezeki. Ketika semua hal dipertimbangkan, orang yang berwajah lebih menarik cenderung mendapatkan lebih banyak uang dan menaiki tangga karier yang lebih tinggi di perusahaan dibandingkan orang-orang yang dianggap tidak terlalu elok di mata.

Satu penelitian terhadap para lulusan sarjana bisnis MBA menemukan ada perbedaan sekitar 10% sampai 15% pada pendapatan antara orang yang paling menarik dan paling tidak menarik di dalam kelompok –yang jika dijumlahkan bisa mencapai sekitar US $ 230.000 (Rp 2,9 miliar) selama masa hidup.

“Orang-orang itu dianugerahi keuntungan sepanjang hidupnya, mulai dari masa sekolah sampai di tempat kerja,” kata Walker dikutip BBC.
Mereka yang berwajah elok mendapatkan penghasilan yang lebih besar daripada mereka yang kurang menarik.

Pemukul Balik
Walau wajah rupawan menguntungkan di sebagian besar keadaan, ada situasi-situasi ketika wajah indah justru menjadi pemukul balik.

Dan seperti yang Anda duga, orang-orang yang berwajah elok dari jenis kelamin apapun dapat menjadi sasaran rasa iri. Sebuah penelitian menemukan jika orang yang cantik atau tampan diwawancarai untuk pekerjaan oleh seseorang dari jenis kelamin yang sama, pewawancara akan lebih mungkin tidak menerima orang yang menarik itu jika mereka menilai orang yang diwawancara lebih menarik daripada diri mereka.

Dokter sering menanggapi dengan tidak serius ketika mereka yang berwajah rupawan sakit.
Yang lebih mengkhawatirkan lagi, berwajah mempesona dapat membahayakan perawatan medis yang diterima. Kita cenderung menghubungkan penampilan yang elok dengan kesehatan, artinya penyakit sering kali ditanggapi dengan tidak serius ketika penyakit menyerang mereka yang berwajah rupawan. Ketika mengobati orang yang sakit, dokter cenderung kurang memperhatikan saat memeriksa orang-orang yang menarik.

Dan kecantikan bisa juga berarti kesepian. Sebuah penelitian tahun 1975 misalnya, menemukan orang-orang cenderung menjauhi perempuan yang cantik jika berpapasan di jalan sempit –mungkin sebagai tanda penghormatan, tetapi tetap membuat interaksi lebih sulit.
Yang menarik, situs web kencan online OKCupid baru-baru ini melaporkan bahwa orang-orang dengan foto profil yang sempurna dan menawan lebih kecil kemungkinannya mendapatkan teman kencan dibandingkan yang memasang foto wajah yang tidak terlalu sempurna, mungkin karena calon pengencan tidak merasa terlalu terintimidasi.

Kecantikan hanya sebatas kulit, keburukan meresap sampai ke tulang, kata penulis Dorothy Parker.
Jadi, seperti sudah Anda duga, berwajah menawan tidak pasti memberikan kebahagiaan walaupun memang membantu. Frevert dan Walker sangat ingin menekankan seperti halnya konsep kita tentang kecantikan, bahwa pengaruh-pengaruh ini juga bersifat dangkal serta tidak berakar kuat dalam biologi kita, seperti yang disebutkan sejumlah orang.

“Kita memiliki gambaran sosok ideal tentang orang yang cantik atau tampan yang dipengaruhi budaya yang membuat kita mengatakan bahwa seseorang menarik atau tidak, dan gambaran ideal ini juga yang membuat kita mengasosiasikannya dengan kemampuan,” kata Walker.
Dengan kata lain, ini merupakan jalan pintas kognitif untuk menilai secara cepat.
“Dan seperti banyak jalan pintas lain yang kita pakai, jalan pintas ini tidak terlalu bisa diandalkan,” kata Frevert.

Untuk mengurangi dampaknya pun cukup mudah –misalnya, bagian sumber daya manusia memberikan informasi lebih banyak tentang prestasi seorang calon sebelum wawancara kerja.
Yang pasti, Frevert menunjukkan bahwa memfokuskan diri telalu banyak pada penampilan dapat berakibat buruk jika kemudian menciptakan stres dan kecemasan, bahkan untuk mereka yang sudah dianugerahi rupa yang elok sekalipun.“Jika kita terobsesi dengan kecantikan, ini mungkin mengubah pengalaman dan interaksi kita,” katanya.

Mungkin kedengarannya klise, tapi secantik apa pun tidak akan bisa menutupi kepribadian yang buruk.

Seperti dikemukakan penulis Dorothy Parker dengan elegan, “Kecantikan hanya sebatas kulit, tapi keburukan meresap sampai ke tulang,” ujarnya.

Raa Pramuja - Setiap wanita pasti sudah sangat akrab dengan merias diri. Apalagi di zaman sekarang ini para wanita sudah sangat pandai merias diri agar terlihat lebih menarik dan cantik. Namun jika memang seorang wanita muslimah tersebut sudah menikah sudah menjadi kewajiban baginya merias diri di hadapan suami bukan di depan orang lain.


Tidak semua dandanan dan hiasan bagi suami itu halal, ada cara dandan yang haram dan bertentangan dengan Islam. Misalnya mengikuti cara berdandan wanita kafir yang tidak pernas shalat, wudhu, dan tidak menjalankan hukum syariat.

Ilustrasi
Wanita muslimah yang menghormati dirinya sendiri pasti takkan sudi menyerupai wanita-wanita kafir dan fasik. Dia akan konsisten menjaga agama dan dirinya yang telah dimuliakan oleh Islam. Wanita muslimah wajahnya akan terlihat bersinar dengan air wudhu yang digunakannya untuk beribadah.

Oleh karena itu, dia akan memilih dandanan dengan hiasan yang dibolehkan dan sesuai dengan sosoknya sebagai seorang muslimah.
Berikut beberapa dandanan dan hiasan yang haram:

Pertama, berlebihan dalam berhias dengan menghabiskan waktu yang cukup lama dan uang yang tidak sedikit untuk mencari kosmetik, pakaian, serta ornamen hiasan terbaru yang diluncurkan ke pasaran.
“Sesungguhnya pemborosan itu adalah saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya,” (QS. Al-Israa ayat 27).

Kedua, menghabiskan banyak waktu di depan cermin guna memoleskan berbagai macam kosmetik. Sebab segala sesuatu yang berlebihan dan melampaui batas, akan menjadikan hal yang negatif.
[ads-post]
Ketiga, Rasulullah SAW bersabda, “Allah melaknat wanita yang membuat tato dan meminta ditato, yang mencabut bulu alis dan meminta dicabut, yang merenggangkan gigi dan memperindahnya, serta wanita-wanita yang mengubah ciptaan Allah.” (HR. Al-Jami ash-Shaghir).

Keempat, Rasulullah SAW bersabda, “Allah melaknat wanita yang menyambung rambut dan meminta disambungkan rambutnya.” (HR. Al-Jami’ ash-Shaghir).

Kelima Rasulullah SAW bersabda, “Allah melaknat wanita yang menyerupai laki-laki.” (HR. Al-Jami ash-Shaghir).

Keenam, Rasulullah SAW bersabda, “Laki-laki tidak boleh melihat aurat laki-laki lain, dan wanita tidak bboleh melihat aurat wanita yang lain,” (HR. Muslim).
Sudah jelas bukan bahwa berdandan dengan berlebihan hanya akan membuatmu melanggar aturan-aturan Allah, untuk itu taatilah perintah Allah dan berdoalah supaya hati tetap istiqomah di jalan-Nya. Dan Allah menjadikan kita wanita muslimah yang seutuhnya.
Sumber : islampos

Raa Pramuja - Saat kamu lihat gambar pulau tersebut dari atas, kamu pasti akan menganggap kalau itu pulau yang menawan. Tapi siapa sangka kalau di dalamnya tak seperti yang terlihat dari gambar yang diambil dari udara itu.
Suku tersebut menolak dunia modern dan melakukan kekerasan untuk orang selain sukunya yang masuk ke pulau tersebut.

Adalah Pulau North Sentinel yang terletak di Kepulauan Andaman dan Nikobar. Pulau itu berada di antara India dan Myanmar. Pulau itu berjarak sekitar 1.000 kilometer dari Sumatra. Kepulauan Andaman juga menjadi korban tsunami usai gempa Aceh beberapa tahun lalu.

Dilansir dari mirror.co.uk, Kamis (23/4), pulau tersebut telah dihuni penduduk aslinya yang bernama Sentinelese selama 60.000 tahun. Tapi tetap saja suku tersebut menolak dunia modern dan melakukan kekerasan untuk orang selain sukunya yang masuk ke pulau tersebut. Tahun 2006 mereka membunuh 2 orang saat mereka memancing di dekat Pulau North Sentinel.

Mereka bahkan sampai berlari jauh untuk melempar batu dan menembak panah pada helikopter yang mendekat untuk mengambil foto sebagai petunjuk bahwa pulau itu dihuni penduduk.

Survival Internasional yang mengadvokasi hak-hak kelompok/suku telah mengklaim bahwa sebelumnya telah ada nelayan lokal Andaman yang berusaha memasuki pulau tersebut. Survival Internasional khawatir terhadap kelangsungan hidup mereka jika terus ada pihak yang ingin masuk ke pulau tersebut, sementara penghuni pulau tetap tidak menghendaki.


Direktur Survival Internasional, Stephen Corry mengatakan bahwa satu-satunya cara Pemerintah Andalam dapat mencegah permusuhan suku lain adalah dengan memastikan bahwa Pulau North Sentinel terlindungi dari pihak luar.

Agak aneh memang. Tapi mungkin dengan tidak berkontak dengan dunia luar akan lebih nyaman bagi penduduk Pulau North Sentinel itu.

Berikut videonya seperti dilansir dari YouTube:


Terbaru Lainnya

TERKINI LAINNYA
REGIONAL

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget