2019

Zikir, ilustrasi
Berzikir atau menyebut nama Allah merupakan aktivitas yang paling mudah dilakukan. Selain mendapatkan pahala, berdzikir juga dapat digunakan untuk menghalau rasa sedih dan kesepian.

Secara psikologis, kesepian memang lumrah dan kerap melanda seseorang. Apalagi kepada mereka yang tengah mengalami quarter life crisis, fase di mana seseorang dalam masa transisi dari remaja hingga menuju fase dewasa. Umumnya quarter life crisis kerap dialami oleh mereka yang berusia 25-30 tahun. Dampak yang dirasakan yakni kesepian dan merundung masa depan yang kerap dianggap gelap tanpa cahaya.

Dalam Kitab Jamiul Ulum al-Hikam karya Ahmad bin Utsman al Mazyad dijabarkan tentang percakapan yang menarik yang dapat dipetik hikmahnya. Dijabarkan bagaimana Muhammad bin an-Nadhar ketika ditanya apakah tengah merasa kesepian, dia menjawab bahwa bagaimana mungkin dia kesepian sedangkan Allah berfirman bahwa Allah merupakan teman duduknya orang-orang yang berdzikir ketika mengingatNya.

Ibnu Katsir dalam literatur tafsirnya pernah menyebut bahwa barangsiapa yang berdzikir menyebut namaNya, maka Allah akan menenangkan hati dan pikirannya dari rasa gundah gulana. Allah menjamin bahwa diriNya akan ada di sisi para hamba yang terus mengingatNya.

Hal ini sebagaimana firman Allah dalam surat ar-Ra’d ayat 28 berbunyi:  "Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram,".

Kesedihan memang menyakitkan. Namun bukan berarti manusia boleh terhanyut dalam kesedihan dan lupa bahwa Allah kerap menemani langkah kita. Isilah relung hati dan jiwa dengan membasahi lidah dan jiwa kita hanya dengan menyebut namaNya. Meminta kepada Allah Sang Maha Pemurah, minta agar kesedihan yang dirasa bisa berlalu.

Bahwa sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang bertakwa. Bahwa sebaik-baik teman duduk adalah zikir yang mengacu padaNya. Jangan kalah, jangan menyerah, jangan mengoleksi kesedihan yang mengundang aura negatif dan mengurangi ibadah. Innallaha ma'ana, sesungguhnya Allah bersama kita. Berzikirlaj jika sedih dan kesepian melanda.

Important Shortcut Keys System

CTRL+A. . . . . . . . . . . . . . . . . Select All
CTRL+C. . . . . . . . . . . . . . . . . Copy
CTRL+X. . . . . . . . . . . . . . . . . Cut
CTRL+V. . . . . . . . . . . . . . . . . Paste
CTRL+Z. . . . . . . . . . . . . . . . . Undo
CTRL+B. . . . . . . . . . . . . . . . . Bold
CTRL+U. . . . . . . . . . . . . . . . . Underline
CTRL+I . . . . . . . . . . . . . . . . . Italic
F1 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Help
F2 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rename selected object
F3 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Find all files
F4 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Opens file list drop-down in dialogs
F5 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Refresh current window
F6 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Shifts focus in Windows Explorer
F10 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Activates menu bar options
ALT+TAB . . . . . . . . . . . . . . . . Cycles between open applications
ALT+F4 . . . . . . . . . . . . . . . . . Quit program, close current window
ALT+F6 . . . . . . . . . . . . . . . . . Switch between current program windows
ALT+ENTER. . . . . . . . . . . . . . Opens properties dialog
ALT+SPACE . . . . . . . . . . . . . . System menu for current window
ALT+¢ . . . . . . . . . . . . . . . . . . opens drop-down lists in dialog boxes
BACKSPACE . . . . . . . . . . . . . Switch to parent folder
CTRL+ESC . . . . . . . . . . . . . . Opens Start menu
CTRL+ALT+DEL . . . . . . . . . . Opens task manager, reboots the computer
[ads-post]
CTRL+TAB . . . . . . . . . . . . . . Move through property tabs
CTRL+SHIFT+DRAG . . . . . . . Create shortcut (also right-click, drag)
CTRL+DRAG . . . . . . . . . . . . . Copy File
ESC . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Cancel last function
SHIFT . . . . . . . . . . . . . . . . . . Press/hold SHIFT, insert CD-ROM to bypass auto-play
SHIFT+DRAG . . . . . . . . . . . . Move file
SHIFT+F10. . . . . . . . . . . . . . . Opens context menu (same as right-click)
SHIFT+DELETE . . . . . . . . . . . Full wipe delete (bypasses Recycle Bin)
ALT+underlined letter . . . . Opens the corresponding menu
PC Keyboard Shortcuts
Document Cursor Controls
HOME . . . . . . . . . . . . . . to beginning of line or far left of field or screen
END . . . . . . . . . . . . . . . . to end of line, or far right of field or screen
CTRL+HOME . . . . . . . . to the top
CTRL+END . . . . . . . . . . to the bottom
PAGE UP . . . . . . . . . . . . moves document or dialog box up one page
PAGE DOWN . . . . . . . . moves document or dialog down one page
ARROW KEYS . . . . . . . move focus in documents, dialogs, etc.
CTRL+ > . . . . . . . . . . . . next word
CTRL+SHIFT+ > . . . . . . selects word
Windows Explorer Tree Control
Numeric Keypad * . . . Expand all under current selection
Numeric Keypad + . . . Expands current selection
Numeric Keypad – . . . Collapses current selection
¦ . . . . . . . . . . . . . . . . . . Expand current selection or go to first child
‰ . . . . . . . . . . . . . . . . . . Collapse current selection or go to parent
Special Characters
‘ Opening single quote . . . alt 0145
’ Closing single quote . . . . alt 0146
“ Opening double quote . . . alt 0147
“ Closing double quote. . . . alt 0148
– En dash. . . . . . . . . . . . . . . alt 0150
— Em dash . . . . . . . . . . . . . . alt 0151
… Ellipsis. . . . . . . . . . . . . . . . alt 0133
• Bullet . . . . . . . . . . . . . . . . alt 0149
® Registration Mark . . . . . . . alt 0174
© Copyright . . . . . . . . . . . . . alt 0169
™ Trademark . . . . . . . . . . . . alt 0153
° Degree symbol. . . . . . . . . alt 0176
¢ Cent sign . . . . . . . . . . . . . alt 0162
1⁄4 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . alt 0188
1⁄2 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . alt 0189
3⁄4 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . alt 0190
PC Keyboard Shortcuts
Creating unique images in a uniform world! Creating unique images in a uniform world!
é . . . . . . . . . . . . . . . alt 0233
É . . . . . . . . . . . . . . . alt 0201
ñ . . . . 

Idul Adha pada setiap tanggal 10 Dzulhijjah juga dikenal dengan sebuatan “Hari Raya Haji”, dimana kaum muslimin yang sedang menunaikan haji yang utama, yaitu wukuf di Arafah.
Mereka semua memakai pakaian serba putih dan tidak berjahit, yang di sebut pakaian ihram, melambangkan persamaan akidah dan pandangan hidup, mempunyai tatanan nilai yaitu nilai persamaan dalam segala segi bidang kehidupan. Tidak dapat dibedakan antara mereka, semuanya merasa sederajat. Sama-sama mendekatkan diri kepada Allah Yang Maha Perkasa, sambil bersama-sama membaca kalimat talbiyah.
Disamping Idul Adha dinamakan hari raya haji, juga dinamakan “Idul Qurban”, karena pada hari itu Allah memberi kesempatan kepada kita untuk lebih mendekatkan diri kepada-Nya. Bagi umat muslim yang belum mampu mengerjakan perjalanan haji, maka ia diberi kesempatan untuk berkurban, yaitu dengan menyembelih hewan qurban sebagai simbol ketakwaan dan kecintaan kita kepada Allah SWT.
Jika kita menengok sisi historis dari perayaan Idul Adha ini, maka pikiran kita akan teringat kisah teladan Nabi Ibrahim, yaitu ketika Beliau diperintahkan oleh Allah SWT untuk menempatkan istrinya Hajar bersama Nabi Ismail putranya, yang saat itu masih menyusu. Mereka ditempatkan disuatu lembah yang tandus, gersang, tidak tumbuh sebatang pohon pun. Lembah itu demikian sunyi dan sepi tidak ada penghuni seorangpun. Nabi Ibrahim sendiri tidak tahu, apa maksud sebenarnya dari wahyu Allah yang menyuruh menempatkan istri dan putranya yang masih bayi itu, ditempatkan di suatu tempat paling asing, di sebelah utara kurang lebih 1600 KM dari negaranya sendiri palestina. Tapi baik Nabi Ibrahim, maupin istrinya Siti Hajar, menerima perintah itu dengan ikhlas dan penuh tawakkal.
Karena pentingnya peristiwa tersebut. Allah mengabadikannya dalam Al-Qur’an: 
رَّبَّنَا إِنِّي أَسْكَنتُ مِن ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِندَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُواْ الصَّلاَةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِّنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُم مِّنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ
Artinya: Ya Tuhan kami sesunggunnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di suatu lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumahmu (Baitullah) yang dimuliakan. Ya Tuhan kami (sedemikian itu) agar mereka mendirikan shalat. Maka jadikanlah gati sebagia manusia cenderung kepada mereka dan berizkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur. (QS Ibrahim: 37)
Seperti yang diceritakan oleh Ibnu Abbas bahwa tatkala Siti Hajar kehabisan air minum hingga tidak biasa menyusui nabi Ismail, beliau mencari air kian kemari sambil lari-lari kecil (Sa’i) antara bukit Sofa dan Marwah sebanyak 7 kali. Tiba-tiba Allah mengutus malaikat jibril membuat mata air Zam Zam. Siti Hajar dan Nabi Ismail memperoleh sumber kehidupan.
[ads-post]
Lembah yang dulunya gersang itu, mempunyai persediaan air yang melimpah-limpah. Datanglah manusia dari berbagai pelosok terutama para pedagang ke tempat siti hajar dan nabi ismail, untuk membeli air. Datang rejeki dari berbagai penjuru, dan makmurlah tempat sekitarnya. Akhirnya lembah itu hingga saat ini terkenal dengan kota mekkah, sebuah kota yang aman dan makmur, berkat do’a Nabi Ibrahim dan berkat kecakapan seorang ibu dalam mengelola kota dan masyarakat. Kota mekkah yang aman dan makmur dilukiskan oleh Allah kepada Nabi Muhammad dalam Al-Qur’an:
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَـَذَا بَلَداً آمِناً وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ آمَنَ مِنْهُم بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ
Artinya: Dan ingatlah ketika Ibrahim berdo’a: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, sebagai negeri yang aman sentosa dan berikanlah rizki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kiamat.” (QS Al-Baqarah: 126)
Dari ayat tersebut, kita memperoleh bukti yang jelas bahwa kota Makkah hingga saat ini memiliki kemakmuran yang melimpah. Jamaah haji dari seluruh penjuru dunia, memperoleh fasilitas yang cukup, selama melakukan ibadah haji maupun umrah.
Hal itu membuktikan tingkat kemakmuran modern, dalam tata pemerintahan dan ekonomi, serta kaemanan hukum, sebagai faktor utama kemakmuran rakyat yang mengagumkan. Yang semua itu menjadi dalil, bahwa do’a Nabi Ibrahim dikabulkan Allah SWT. Semua kemakmuran tidak hanya dinikmati oleh orang islam saja. Orang-orang yang tidak beragama Islam pun ikut menikmati.
Allah SWT berfirman:
قَالَ وَمَن كَفَرَ فَأُمَتِّعُهُ قَلِيلاً ثُمَّ أَضْطَرُّهُ إِلَى عَذَابِ النَّارِ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ
Artinya: Allah berfirman: “Dan kepada orang kafirpun, aku beri kesenangan sementara, kemudian aku paksa ia menjalani siksa neraka. Dan itulah seburuk buruk tempat kembali.” (QS. Al-Baqarah: 126).


Idul Adha dinamai juga “Idul Nahr” artinya hari raya penyembelihan. Hal ini untuk memperingati ujian paling berat yang menimpa Nabi Ibrahim. Akibat dari kesabaran dan ketabahan Ibrahim dalam menghadapi berbagai ujian dan cobaan, Allah memberinya sebuah anugerah, sebuah kehormatan “Khalilullah” (kekasih Allah).
Setelah gelar Al-khalil disandangnya, Malaikat bertanya kepada Allah: “Ya Tuhanku, mengapa Engkau menjadikan Ibrahim sebagai kekasihmu. Padahal ia disibukkan oleh urusan kekayaannya dan keluarganya?” Allah berfirman: “Jangan menilai hambaku Ibrahim ini dengan ukuran lahiriyah, tengoklah isi hatinya dan amal baktinya!”
Sebagai realisasi dari firmannya ini, Allah SWT mengizinkan pada para malaikat menguji keimanan serta ketaqwaan Nabi Ibrahim. Ternyata, kekayaan dan keluarganya dan tidak membuatnya lalai dalam taatnya kepada Allah.
Dalam kitab “Misykatul Anwar” disebutkan bahwa konon, Nabi Ibrahim memiliki kekayaan 1000 ekor domba, 300 lembu, dan 100 ekor unta. Riwayat lain mengatakan, kekayaan Nabi Ibrahim mencapai 12.000 ekor ternak. Suatu jumlah yang menurut orang di zamannya adalah tergolong milliuner. Ketika pada suatu hari, Ibrahim ditanya oleh seseorang “milik siapa ternak sebanyak ini?” maka dijawabnya: “Kepunyaan Allah, tapi kini masih milikku. Sewaktu-waktu bila Allah menghendaki, aku serahkan semuanya. Jangankan cuma ternak, bila Allah meminta anak kesayanganku Ismail, niscaya akan aku serahkan juga.”
Ibnu Katsir dalam tafsir Al-Qur’anul ‘adzimmengemukakan bahwa, pernyataan Nabi Ibrahim yang akan mengorbankan anaknya jika dikehendaki oleh Allah itulah yang kemudian dijadikan bahan ujian, yaitu Allah menguji iman dan taqwa Nabi Ibrahim melalui mimpinya yang haq, agar ia mengorbankan putranya yang kala itu masih berusia 7 tahun. Anak yang elok rupawan, sehat lagi cekatan ini, supaya dikorbankan dan disembelih dengan menggunakan tangannya sendiri. Sungguh sangat mengerikan! Peristiwa spektakuler itu dinyatakan dalam Al-Qur’an:
قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِن شَاء اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ
Artinya: Ibrahim berkata : “Hai anakkku sesungguhnay aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu “maka fikirkanlah apa pendapatmu? Ismail menjawab: Wahai bapakku kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu. InsyaAllah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.” (QS Aa-saffat: 102)
Ketika keduanya siap untuk melaksanakan perintah Allah, datanglah setan sambil berkata, “Ibrahim, kamu orang tua macam apa kata orang nanti, anak saja disembelih?” “Apa kata orang nanti?” “Apa tidak malu? Tega sekali, anak satu-satunya disembeli!” “Coba lihat, anaknya lincah seperti itu!” “Anaknya pintar lagi, enak dipandang, anaknya patuh seperti itu kok dipotong!” “Tidak punya lagi nanti setelah itu, tidak punya lagi yang seperti itu! Belum tentu nanti ada lagi seperti dia.” Nabi Ibrahim sudah mempunya tekat. Ia mengambil batu lalu mengucapkan, “Bismillahi Allahu akbar.” Batu itu dilempar. Akhirnya seluruh jamaah haji sekarang mengikuti apa yang dulu dilakukan oleh Nabi Ibrahim ini di dalam mengusir setan dengan melempar batu sambil mengatakan, “Bismillahi Allahu akbar”. Dan hal ini kemudian menjadi salah satu rangkaian ibadah haji yakni melempar jumrah.
Ketika sang ayah belum juga mengayunkan pisau di leher putranya. Ismail mengira ayahnya ragu, seraya ia melepaskan tali pengikat tali dan tangannya, agar tidak muncul suatu kesan atau image dalam sejarah bahwa sang anak menurut untuk dibaringkan karena dipaksa ia meminta ayahnya mengayunkan pisau sambil berpaling, supaya tidak melihat wajahnya.
Nabi Ibrahim memantapkan niatnya. Nabi Ismail pasrah bulat-bulat, seperti ayahnya yang telah tawakkal. Sedetik setelah pisau nyaris digerakkan, tiba-tiba Allah berseru dengan firmannya, menyuruh menghentikan perbuatannya tidak usah diteruskan pengorbanan terhadap anaknya. Allah telah meridloi kedua ayah dan anak memasrahkan tawakkal mereka. Sebagai imbalan keikhlasan mereka, Allah mencukupkan dengan penyembelihan seekor kambing sebagai korban, sebagaimana diterangkan dalam Al-Qur’an surat As-Saffat ayat 107-110:
وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ
“Dan kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.”
وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِي الْآخِرِينَ
“Kami abadikan untuk Ibrahim (pujian yang baik) dikalangan orang-orang yang datang kemudian.”
سَلَامٌ عَلَى إِبْرَاهِيمَ
“Yaitu kesejahteraan semoga dilimpahkan kepada Nabi Ibrahim.”
كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ
“Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.”
Menyaksikan tragedi penyembelihan yang tidak ada bandingannya dalam sejarah umat manusia itu, Malaikat Jibril kagum, seraya terlontar darinya suatu ungkapan “Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar.” Nabi Ibrahim menjawab “Laailaha illahu Allahu Akbar.” Yang kemudian dismbung oleh Nabi Ismail “Allahu Akbar Walillahil Hamdu.’
Pengorbanan Nabi Ibrahim AS yang paling besar dalam sejarah umat umat manusia itu membuat Ibrahim menjadi seorang Nabi dan Rasul yang besar, dan mempunyai arti besar. Peristiwa yang dialami Nabi Ibrahim bersama Nabi Ismail diatas, bagi kita harus dimaknai sebagai pesan simbolik agama, yang mengandung pembelajaran paling tidak pada tiga hal;
Pertama, ketakwaan. Pengertian taqwa terkait dengan ketaatan seorang hamba pada Sang Khalik dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangan Nya. Koridor agama (Islam) mengemas kehidupan secara harmoni seperti halnya kehidupan dunia-akherat. Bahwa mereaih kehidupan baik (hasanah) di akhierat kelak perlu melalui kehidupan di dunia yang merupakan ladang untuk memperbanyak kebajikan dan memohon ridho Nya agar tercapai kehidupan dunia dan akherat yang hasanah. Sehingga kehidupan di dunia tidak terpisah dari upaya meraih kehidupan hasanah di akherat nanti.

 Tingkat ketakwaan seseorang dengan demikian dapat diukur dari kepeduliannya terhadap sesamanya. Contoh seorang wakil rakyat yang memiliki tingkat ketakwaan yang tinggi tentu tidak akan memanfaatkan wewenang yang dimiliki untuk memperkaya dirinya sendiri bahkan orang seperti ini akan merasa malu jika kehiudpannya lebih mewah dari pada rakyat yang diwakilinya. Kesiapsediaan Ibrahim untuk menyembelih anak kesayangannya atas perintah Allah menandakan tingginya tingkat ketakwaan Nabi Ibrahim, sehingga tidak terjerumus dalam kehidupan hedonis sesaat yang sesat. Lalu dengan kuasa Allah ternyata yang disembelih bukan Ismail melainkan domba. Peristiwa ini pun mencerminkan Islam sangat menghargai nyawa dan kehidupan manusia, Islam menjunjung tinggi peradaban manusia.
Kedua, hubungan antar manusia. Ibadah-ibadah umat Islam yang diperintahkan Tuhan senantiasa mengandung dua aspek tak terpisahkan yakni kaitannya dengan hubungan kepada Allah (hablumminnalah) dan hubungan dengan sesama manusia atau hablumminannas. Ajaran Islam sangat memerhatikan solidaritas sosial dan mengejawantahkan sikap kepekaan sosialnya melalui media ritual tersebut. Saat kita berpuasa tentu merasakan bagaimana susahnya hidup seorang dhua’afa yang memenuhi kebutuhan poangannya sehari-hari saja sulit. Lalu dengan menyembelih hewan kurban dan membagikannya kepada kaum tak berpunya itu merupakan salah satu bentuk kepedualian sosial seoarng muslim kepada sesamanya yang tidak mampu. Kehidupan saling tolong menolong dan gotong royong dalam kebaikan merupakan ciri khas ajaran Islam. Hikmah yang dapat dipetik dalam konteks ini adalah seorang Muslim diingatkan untuk siap sedia berkurban demi kebahagiaan orang lain khususnya mereka yang kurang beruntung, waspada atas godaan dunia agar tidak terjerembab perilaku tidak terpuji seperti keserakahan, mementingkan diri sendiri, dan kelalaian dalam beribadah kepada sang Pencipta.
Ketiga, peningkatan kualitas diri. Hikmah ketiga dari ritual keagaamaan ini adalah memperkukuh empati, kesadaran diri, pengendalian dan pengelolaan diri yang merupakan cikal bakal akhlak terpuji seorang Muslim. Akhlak terpuji dicontohkan Nabi seperti membantu sesama manusia dalam kebaikan, kebajikan, memuliakan tamu, mementingkani orang lain (altruism) dan senantiasa sigap dalam menjalankan segala perintah agama dan menjauhi hal-hal yang dilarang. Dalam Al Quran disebutkan bahwa Nabi Muhammad memiliki akhlak yang agung (QS Al-Qalam: 4). Dalam Islam kedudukan akhlak sangat penting merupakan “buah” dari pohon Islam berakarkan akidah dan berdaun syari”ah. Segala aktivitas manusia tidak terlepas dari sikap yang melahirkan perbuatan dan tingkah laku manusia. Sebaliknya, akhlak tercela dipastikan berasal dari orang yang bermasalah dalam keimanan merupakan manisfestasi dari sifat-sifat syetan dan iblis.

Dari sejarahnya itu, maka lahirlah kota Makkah dan Ka’bah sebagai kiblat umat Islam seluruh dunia, dengan air zam-zam yang tidak pernah kering, sejak ribuan tahunan yang silam, sekalipun tiap harinya dikuras berjuta liter, sebagai tonggak jasa seorang wanita yang paling sabar dan tabah yaitu Siti Hajar dan putranya Nabi Ismail.
Hikmah yang dapat diambil dari pelaksanaan shalat Idul Adha, bahwa hakikat manusia adalah sama. Yang membedakan hanyalah taqwanya. Dan bagi yang menunaikan ibadah haji, pada waktu wukuf di Arafah memberi gambaran bahwa kelak manusia akan dikumpulkan dipadang mahsyar untuk dimintai pertanggung jawaban.

Suumber/Source : http://shofighter.blogspot.com/2013/10/sejarah-dan-makna-idul-adha.html

Ilustrasi
I. Persiapan Kerja meliputi :

Mobilisasi

a. Pembuatan Kantor Kegiatan, yaitu tempat menyelesaikan pekerjaan – pekerjaan yang menyangkut kegiatan di lapangan agar tertip administrasi.

b. Pembuatan Papan Nama Proyek. Petunjuk bentuk Papan Nama Proyek mengenai ukuran, isi dan warnanya menyesuaikan dengan aturan pemerintah setempat. Papan Nama Proyek dilakukan pada saat mulai pekerjaan dan di cabut kembali setelah mendapat persetujuan Pipinan Proyek.

c. Menyiapkan Rambu-rambu Lalu-lintas yang memadai, Rambu-Rambu Peringantan dipasang sebelum pelaksanaan dimulai, membuat dan memasang Rambu-Rambu Peringatan di lokasi kegiatan, bentuk dan ukuran sesuai dengan peraturan Pemerintah Daerah setempat.

d. Mobilisasi peralatan terkait dan personil penyedia barang/jasa dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan ketentuan.

e. Laboraturium Lapangan, yaitu tempat meletakan peralatan laboraturium yang setiap saat diperlukan di lapangan agar mutu terjamin, seperti alat Sand Cone, timbangan dan alat lainnya

f. Pembuatan Gudang yaitu tempat menyimpan peralatan pekerjaan dan Material On Site.

g. Lokasi Stockpile material, yaitu untuk penyimpanan sementara material pekerjaan.

h. Bengkel, yaitu tempat mengerjakan pekerjaan-pekerjaan seperti memotong dan merangkai besi, mengelas dan lain-lain.

Mengetahui kondisi riil lapangan dengan melakukan pengukuran pada lokasi pekerjaan, yaitu berupa situasi, potongan memanjang, potongan melintang, yang dituangkan dalam gambar, termasuk gambar konstruksi, yang disesuaikan dengan lapangan, dan disertai dengan foto dokumentasi 0%, juga gambar – gambar kerja (shop Drawing ).

II. Tahapan Pelaksanaan:

Pekerjaan akan diawali dengan Pelaksanaan Levelling pembentukan badan jalan menggunakan sirtu dipadatkan. Dalam pelaksanaan ini tentunya telah terlebih dahulu melakukan pengukuran dan pemasangan bowplank.

1. Pekerjaan Levelling pembentukan badan jalan sirtu dipadatkan akan kami laksanakan sebagai berikut :

a. Pengukuran Badan Jalan

Sebelum dilaksanakan pekerjaan leveling badan jalan terlebih dahulu dilaksanakan pengukuran badan jalan yaitu pengukuran vertical maupun horizontal, Hasil dari pengukuran dicatatkan serta dibuat laporan hasil pengukuran untuk persetujuan dalam pelaksanaan pekerjaan, Selanjutnya dibuatkan patok-patok referensi sebagai acuan dalam pelaksanaan pekerjaan nantinya.

b. Pekerjaan Levelling pembentukan badan jalan menggunakan sirtu dipadatkan

Pekerjaan ini dilaksanakan diatas permukaan existing dan badan jalan sesuai ketebalan yang direncanakan. Penghamparan sirtu dilaksanakan step by step untuk seluruh badan jalan yang perlu dilakukan levelling. Dalam pelaksanaannya usahakan untuk senantiasa selalu menempatkan Petugas lalu-lintas dan juga berkoordinasi dengan aparat terkait secara resmi.

Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :

- Sebelum melaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu dibuatkan pengujian material agregat / sirtu yang akan digunakan pada saat pelaksanaan sesuai spesifikasi teknik yang disyaratkan.

- Material Sirtu didatangkan dari quary yang telah disetujui kemudian material dibawa kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck.

- Material sirtu dihampar dengan tenaga manusia dan dengan ketebalan rencana.

- Hamparan dibasahi sampai kadar air optimal sesuai hasil pengujian kepadatan lapangan di lab dengan menggunakan water tank truck dan dipadatkan dengan menggunakan Plate Vibrator Stamper.

- Selama pemadatan, sekelompok pekerja merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu.
[ads-post]
- Setelah pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan test sand cone untuk mengetahui kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik.

Setelah pekerjaan leveling badan jalan selesai dilaksanakan, pekerjaan akan dilanjutkan dengan betonisasi.

2. Pekerjaan Betonisasi Jalan

Adapun tahapan Betonisasi jalan dilaksanakan bertahap dengan membagi 2 bidang jalan agar lalu lintas tidak terganggu apabila penutupan jalan secara total tidak memungkinkan dan atau dilaksanakan dengan tanpa dibagi 2 bidang apabila ruas jalan memungkinkan untuk dilakukan penutupan total (dapat dilakukan pengalihan lalu-lintas).

Pekerjaan betonisasi jalan ini terdiri dari beberapa item berikut :

· Lapis Pondasi bawah Beton Kurus (Lantai kerja)
· Perkerasan beton semen Fs. 45 tbl. 25 cm
· Penulangan besi polos
· Penulangan besi dowel Ø19 - 300, (panjang 50 cm)
· Tie bar besi D 13
· Pas. Pipa dowel PVC Ø 1", (panjang 25 cm)

a. Lapis Pondasi bawah Beton Kurus (Lantai kerja)

Proses pelaksanaan diawali denganmelakukan penentuan/penyesuaian elevasi rencana ketinggian lantai kerja berdasarkan hasil pengukuran dan pematokan. Setelah itu, permukaan badan jalan dibersihkan dan dibasahi/disiram dengan air terlebih dahulu agar tidak terjadi penyerapan air semen dari beton B0 yang akan digelar. Lalu pemasangan bekesting melintang dengan ukuran selebar jalur lalu-lintas dilakukan serta memperhatikan panjang lahan pengecoran yang disesuaikan dengan kemampuan kerja per hari berdasarkan kapasitas concrete mixer. Bentuk akhir atau bagian atas lantai kerja (B0) harus rata karena diperuntukkan sebagai landasan untuk meletakkan pelat beton.

Setelah pengecoran lantai kerja selesai dikerjakan maka dilakukanlah proses curing dengan menebarkan karung goni yang dibasahi selama seminggu (tiga kali sehari disiram air) guna mencegah terjadinya retakan-retakan sebagai akibat proses pengerasan/pengeringan beton.

Pekerjaan lantai kerja / Lapis Pondasi bawah Beton Kurus ini dilaksanakan untuk seluruh badan jalan dengan ketebalan lantai kerja pada pekerjaan ini 7 cm secara merata.

b. Perkerasan Beton semen Fs.45 tebal 25 cm

Pasang Bekisting

Bila pekerjaan persiapan telah selesai dilaksanakan dengan segera akan dilakukan pekerjaan pabrikasi bekisting (form work plate), dimana ukuran dan bentuk bekisting tersebut akan disesuaikan dengan gambar kerja. Bila bekisting tersebut telah selesai dipabrikasi kemudian akan dipasang pada lokasi pengecoran badan jalan.

Pekerjaan Polytene (plastik cor) / Bond Breaker

Sebelum melakukan pemasangan besi tulangan untuk dudukan tie bar dan dowel terlebih dahulu dilakukan pemasangan Polytene (plastik cor) yang akan dihamparkan memanjang sejajar bekisting dimana sebagian dari plastik tersebut akan menutup bekisting sehingga celah-celah pada bagian bawah bekisting tertutup. Sehingga pada waktu pelaksanaan pengecoran air semen tidak akan keluar dari adukan beton yang baru dicor.

Pasang Tulangan Untuk Dudukan :

Bila Polytene (plastic cor) telah terpasang kemudian akan dilanjutkan dengan pekerjaan pemasangan tulangan untuk dudukan dowel dan tie bar. Pemasangan ini akan dilakukan sesuai dengan bentuk dan jarak yang tertera dalam gambar kerja. Dimana tulangan untuk dudukan dowel dan tie bar tersebut telah dipabrikasi sebelumnya sesuai dengan bentuk dan diameter tulangan yang tertera dalam gambar kerja.

Pasang Dowel

Bila tulangan dowel tersebut telah dimeni kemudian akan dipasang dengan cara terlebih dahulu memasukkan batang besi / tulangan dowel tersebut kedalam selongsong pipa PVC yang telah dipersiapkan sebelumnya. Kemudian tulangan dowel tersebut akan dirakit dan diikat pada besi dudukan tulangan dowel dengan menggunakan kawat beton sesuai dengan jarak yang tertera dalam gambar kerja. Kemudian ujung pipa PVC akan dipasang dop penutup lubang untuk menjaga agar adukan beton tidak akan masuk kedalam selongsong pipa PVC. Jika dowel tersebut telah terpasang kemudian akan diangkut kelokasi pekerjaan untuk dipasang pada titik-titik lokasi pemasangan.

Pekerjaan Beton Fs.45

Setelah tulangan dudukan, tie bar dan dowel telah terpasang kemudian akan dilanjutkan dengan pengececoran. Sebelum melakukan pengecoran akan diajukan Surat Pemberitahuan Pengececoran / membuat Request Pekerjaan kepada pengawas/direksi untuk mendapatkan izin untuk melakukan pengecoran. Bila telah mendapat izin pengecoran dari pengawas/direksi maka dengan segera akan dilakukan pengecoran, dengan beton readymix yang akan didatangkan dari supplier. Sebelum melakukan pengecoran terlebih dahulu akan dipersiapkan segala peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan pada saat pengecoran antara lain genenator set, concrete vibrator, garukan, jidar dan kabel-kabel serta lampu-lampu penerangan. Beton ready mix yang berasal dari truk mixer dituang ke dalam kotak (mal) yang telah disiapkan lalu diratakan secara manual kemudian selanjutnya diratakan dan diadakan dengan menggunakan vibrating screed yang sistem operasinya bergerak di atas mal memanjang (sepanjang mal memanjang) yang ditarik dengan tenaga manusia bolak balik sebanyak 4 lintasan. Proses perataan dan pemadatan terjadi karena alat vibrating screed tersebut selain meratakan juga bergetar sehingga terjadi pemadatan sedangkan pada bagian ujung (dekat) mal, pemadatan dibantu dengan menggunakan vibrator beton. Pada saat pengecoran truk mixer akan dipandu untuk mundur hingga mencapai awal dari pengecoran/opritan dan jika telah mencapai lokasi pengecoran kemudian adukan beton tersebut dituang dari truk mixer secara berlahan-lahan kemudian bahan adukan coran tersebut akan diambil sebagian untuk melakukan pengujian slump beton kemudian dan sampel benda uji silinder/kubus beton. Kemudian dilanjutkan dengan pengecoran dimana adukan beton tersebut akan dituang dari truk mixer dan kemudian ditarik dengan mengunakan alat bantu sambil dipadatkan dengan menggunakan concrete vibrator kemudian diratakan dengan menggunakan jidar hingga mendapatkan permukaan yang rata.

Pekerjaan Cutter Joint Beton + Joint Sealent

Bila beton coran tersebut telah mengering dan sudah mengeras maka akan dilakukan pemotongan beton pada lokasi pemasangan tie bar dan dowel sesuai jarak yang telah ditentukan. Pemotongan ini akan dilakukan dengan menggunakan alat mesin pemotong beton hingga mencapai kedalaman yang telah ditentukan dimana terlebih dahulu telah dilakukan penggarisan pada permukaan beton sebagai acuan untuk melakukan pemotongan. Bila pemotongan beton ini telah selesai dikerjakan kemudian dilanjutkan dengan pemasangan joint sealent pada lubang bekas pemotongan beton hingga lubang tersebut tertutup rata dengan permukaan beton.

Memperbaiki Permukaan

Setelah pelepaan selesai dan kelebihan air dibuang, sementara beton masih lembek, bagian-bagian yang melesak harus segera diisi dengan beton baru, ditempa, dikonsolidasi dan di finishing lagi.Daerah yang menonjol / berlebih harus dipotong dan di-finishing lagi. Sambungan harus diperiksa kerataannya. Permukaan harus terus diperiksa dan dibetuikan sampai tak ada lagi perbedaan tinggi pada permukaan dan perkerasan beton sesuai dengan kelandaian dan tampang melintang yang ditentukan.

Perbedaan tinggi permukaan menurut pengujian mal datar (straight edge) tidak boleh melebihi toleransi yang ditentukan.

Finishing

Setelah sambungan dan tepian selesai, dan sebelum bahan perawatan (curing)dilakukan, permukaan beton harus dikasarkan dengan disikat melintang garis sumbu (centre line) jalan, atau dengan cara pembuatan alur (grooving) pada arah melintang atau memanjang jalan. Pengkasaran yang dilakukan dengan menggunakan sikat kawat selebar tidak kurang dari 45 cm, dan panjang kawat sikat dalam keadaan baru adalah 10 cm dengan masing-masing untaian terdiri dari 32 kawat. Sikat hams terdiri dari 2 baris untaian kawat, yang diatur berselang-seling sehingga jarak masing-masing pusat untaian maksimum 1 cm. Sikat harus diganti bila bulu terpendek panjangnya sampai 9 cm. Kedalaman tekstur rata-rata tidak boleh kurang dari 0,75 mm.

Pengujian Kerataan Permukaan

Begitu beton mengeras, permukaan jalan harus diuji memakai mal datar (straight edge) 3 m. Daerah yang menunjukkan ketinggian lebih dari 3 mm tapi tidak lebih dari 12,5 mm sepanjang 3 m itu harus ditandai dan segera diturunkan dengan alat gerinda yang telah disetujui sampai bila diuji lagi, ketidakrataannya tidak lebih dari 3 mm. Bila penyimpangan dari penampang melintang yang sebenarnya lebih dari 12,5 mm, lapisan jalan harus dibongkar dan diganti. Bagian yang dibongkar tidak boleh kurang dari 3 m ataupun kurang dari lebar lajur yang kena bongkaran. Bagian yang tersisa dari pembongkaran pada perkerasan beton dekat sambungan yang panjangnya kurang dari 3 m, harus ikut dibongkar dan diganti.

Perawatan dan Perlindungan Beton

- Perawatan

Setelah penyelesaian akhir selesai dan lapisan air menguap dari permukaan atau segera setelah pelekatan dengan beton tidak terjadi maka seluruh permukaan beton harus segera ditutup dan dirawat sesuai dengan metode yang disetujui. Dalam semua hal, dimana perawatan memerlukan penggunaan air, maka operasi perawatan harus dititik beratkan pada penyediaan air. Biasanya masa perawatan dilakukan selama 7 hari, tetapi waktu tersebut dapat diperpendek bila 70 % kekuatan tekan atau lentur beton dapat dicapai lebih awal.

- Perawatan dengan Lembar Goni atau Terpal

Permukaan dan bidang tegak beton harus seluruhnya ditutup dengan lembar goni / terpal. Sebelum ditutup, lembar penutup harus dibuat jenuh air. Lembar penutup harus diletakkan sedemikian rupa sehingga menempel dengan permukaan beton, tetapi tidak boleh diletakkan sebelum beton cukup mengeras guna mencegah pelekatan. Selama masa perawatan, lembar penutup harus tetap dalam keadaan basah dan tetap pada tempatnya.

- Perawatan Celah Gergajian

Selama perawatan celah gergajian perkerasan harus dilindungi dari pengeringan yang cepat.Hal ini seringkali dilakukan dengan kertas pilihan atau bahan lainnya yang sesuai.

- Perlindungan Perkerasan Yang Sudah Selesai

Perkerasan yang sudah selesai dan perlengkapannya harus dilindungi dari lalu-lintas umum dan lalu-lintas pelaksanaan. Perlindungan ini termasuk penyediaan petugas untuk mengatur lalu-lintas, memasang dan memelihara rambu peringatan, lampu-lampu, rintangan, dan jembatan penyeberangan. Setiap kerusakan yang terjadi pada perkerasan sebelum dibuka untuk lalu-lintas umum harus diperbaiki atau diganti.

- Perlindungan terhadap hujan

Untuk melindungi beton yang belum cukup keras terhadap pengaruh hujan, maka setiap saat harus tersedia bahan untuk melindungi beton tersebut, seperti lembar goni, terpal, kertas perawat atau lembar plastik. Disamping itu apabila digunakan metoda acuan gelincir maka harus direncanakan penanggulangan darurat untuk melindungi permukaan dan tepi. Apabila diperkirakan akan segera turun hujan maka semua petugas harus mengambil tindakan yang perlu guna memberikan perlindungan menyeluruh kepada beton yang belum keras.

- Toleransi Tebal

Semua lapisan permukaan dan lapis pondasi harus dibuat dengan tebal sesuai dengan Gambar Rencana.Pemeriksaan yang teliti terhadap elevasi acuan dan pengukuran ketebalan terhadap permukaan tanah dasar atau lapis pondasi bawah dengan menggunakan benang dipandang cukup memadai. Apabila dipandang perlu memeriksa tebal perkerasan setelah penghamparan, maka tebal perkerasan dapat ditentukan dengan cara pemboran (core drill). Pemboran harus dilakukan pada interval yang disyaratkan.

- Pembukaan dan Pembatarasan Lali-lintas

Perkerasan yang sudah jadi harus dilindungi terhadap kerusakan akibat operasi dan lalu-lintas pelaksanaan sampai saat penyerahan hasil pekerjaan. Perkerasan yang dilewati peralatan pelaksanaan harus tetap bersih, dan ceceran beton atau bahan lainnya harus segera disingkirkan. Lalu-lintas umum harus dicegah masuk dengan memasang rintangan dan rambu-rambu sampai beton berumur paling sedikit 14 hari atau lebih lama bila diperlukan untuk memperoleh kekuatan cukup. Lalu-lintas tidak diijinkan masuk selama sambungan belum ditutup.

3. Pekerjaan Aspal

Pekerjaan aspal sebagai penutup atas permukaan jalan beton ini meliputi pekerjaan Lapis Resap Pengikat- Aspal Emulsi dan pekerjaan Sandsheet ( SS-B )

a. Lapis Resap Pengikat Aspal Emulsi,

Sebelumnya Permukaan yang akan disemprot Lapis Resap Pengikat dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran/debu dengan menggunakan Compressor. Penyemprotan Lapis Resap Pengikat menggunakan Asphalt Sprayer dengan volume perbandingan sesuai dengan Spesifikasi Teknis.

Kontrol volume dilakukan dengan memasang kertas karton (yang sebelumnya telah ditimbang beratnya) pada lokasi yang disemptor Lapis Peresap. Kemudian ditimbang lagi setelah disemprot. Dari situ dapat diketahui volume lapis Peresap per meter persegi atau dengan cara Kontrol volume dilakukan dengan mengukur tinggi material Lapis Resap Pengikat dalam tangki sebelum dan sesudah dilakukan penyemprotan. Dari volume yang disemprotkan dibagi dengan luas bidang semprot akan diketahui volume untuk tiap meter persegi.

b. Pekerjaan Sandsheet (SS-B)

Sandsheet dihampar di atas permukaan jalan beton (yang telah diberi Lapis Resap Pengikat), Sandsheet (SS-B) diproduksi dengan menggunakan AMP ( Asphalt Mixing Plant ) dan diangkut ke lokasi pekerjaan menggunakan Dump truck.

Sandsheet (SS-B) dihampar dengan ketebalan sesuai dengan gambar rencana, dihampar pada seluruh permukaan jalan dan dipadatkan dengan menggunakan Tandem Roller dan Pneumatic Tyre Roller dengan jumlah passing sesuai dengan hasil Job Mix Formula yang disahkan direksi teknis.

Alat-alat yang dipergunakan untuk pekerjaan Penghamparan dan pemadatan dilapangan adalah sebagai berikut :

- Asphalt Finisher
- Tandem Roller
- Pneumatic Tyre Roller
- Water Tank Truck
- Dump Truck


4. Pekerjaan Membentuk bahu jalan keras (berem sirtu)

- Bahan yang dipergunakan adalah sirtu dengan ketentuan sesuai spesifikasi material bahan bahu jalan yang disyaratkan dalam pekerjaan ini,

Penghamparan dan pemadatan material sesuai dengan spesifikasi, penghamparan dengan menggunakan tenaga manusia dan pemadatan dengan Plate Vibrator Stamper.

Acuan (bekisting) adalah suatu sarana pembantu struktur beton untuk pencetak beton sesuai dengan ukuran, bentuk, rupa ataupun posisi yang direncanakan.

Agregat adalah material granular, misalnya pasir, kerikil, batu pecah dan kerak tungku besi, yang dipakai bersama-sama dengan suatu media pengikat untuk membentuk suatu beton semen hidraulik atau adukan.

Agregat Ringan adalah agregat yang dalam keadaan kering dan gembur mempunyai berat 1100 kg/m3 atau kurang.

Agregat Halus adalah pasir alam sebagai hasil desintegrasi alami bantuan atau pasir yang dihasilkan oleh industri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir terbesar 5,0 mm.

Agregat Kasar adalah kerikil sebagai hasil desintegrasi ‘alami’ dari bantuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari industri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir antara 5-40 mm.

Adukan adalah campuran antara agregat halus dan semen portland atau sembarang semen hidrolik yang lain dan air.

Angker adalah media untuk mengikat dalam suatu sambungan beton pracetak.

Bahan Tambahan adalah suatu bahan berupa bubukan atau cairan, yang dibubuhkan kedalam campuran beton selama pengadukan dalam jumlah tertentu untuk merubah beberapa sifatnya.

Beton adalah campuran antara semen portland atau semen hidraulik yang lain, agregat halus, agregat kasar dan air, dengan atau tanpa bahan tambahan membentuk masa padat.

Beton Bertulang adalah beton yang ditulangi dengan luas dan jumlah tulangan yang tidak kurang dari nilai minimum, yang disyaratkan dengan atau tanpa prategang, dan direncanakan berdasarkan asumsi bahwa kedua material bekerja bersama-sama dalam menahan gaya yang bekerja.

Beton-Normal adalah beton yang mempunyai berat isi 2200- 2500 kg/m3 menggunakan agregat alam yang dipecah atau tanpa dipecah yang tidak menggunakan bahan tambahan.

Beton Praktekan adalah beton bertulang yang telah diberikan tegangan dalamuntuk mengurangi tegangan tarik potensial dalam beton akibat beban kerja.

Beton Pracetak adalah elemen atau komponen beton tanpa atau dengan tulangan yang dicetak terlebih dahulu sebelum dirakit menjadi bangunan.

Beton Ringan Struktur adalah beton yang mengandung agregat ringan yang mempunyaiberat isi tidak lebih dari 1900 kg/m3.

Beton Polos adalah beton tanpa tulangan atau mempunyai tulangan tetapi kurang dari ketentuan minimum.

Berat Jenis adalah perbandingan antara berat dan volume suatu material (misalnya: Beton).

CGS adalah standar internasional terkecil dalam ukuran metrik (dalam sentimeter).

Dowel adalah material penghubung antara 2 (dua) komponen struktur.

Deking adalah beton tahu untuk pedoman ketebalan beton.

Faktor Air Semen (Fas) adalah perbandingan antara jumlah semen dan air pada beton.

Konstruksi Batu adalah pasangan batu yang berfungsi sebagai elemen konstruksi dengan kekuatan tekan > 100 kg/cm2.

Konstruksi Beton adalah beton yang berfungsi sebagai elemen konstruksi

Kabel adalah susunan material yang digunakan dalam media penarikan beton pratekan, biasanya disebut ‘tendon’.

Mks adalah standar internasional terbesar dalam ukuran metrik (meter).

Perancah (Scaffolding) adalah suatu struktur (kerangka) sebagai (1) sarana kerja bagi pekerja untuk melakukan tugas pada ketinggian tertentu dan (2) penyangga acuan beton yang berfungsi mencegah terjadinya perubahan posisi acuan dari posisi yang telah ditentukan.

Sengkang adalah tulangan yang digunakan untuk menahan tegangan geser dan torsi dalam suatu komponen struktur, terbuat dari batang tulangan, kawat baja atau jaring kawat baja las polos atau deform.

Segregasi adalah pengelompokan agregat yang homogen pada adukan beton, dimana agragat kasar terpisah dengan agregat halus.

Tulangan adalah batang baja berbentuk polos atau defon atau pipa yang berfungsi untuk menahan gaya tarik pada komponen struktur, tidak termasuk tendon prategang, kecuali bila secara khusus diikut sertakan.

Tulangan Polos adalah batang baja yang permuakaan sisi luarnya rata tidak bersirip atau berukir.
[ads-post]
Tulangan Deform adalah batangan baja yang permukaan sisi luarnya tidak rata, tetapi bersirip, atau berukir.

Accelerator adalah bahan tambah untuk mempercepat pengikatan beton.

Admixture adalah bahan tambah untuk campuran beton.

Additive adalah bahan tambah untuk campuran beton.

Bouwplank adalah papan duga dalam istilah Belanda, sebagai pedoman awal pekerjaan konstruksi.

Barsteel adalah rangkaian tulangan.

Box adalah korak penyedia daya atau arus listrik.

Bucket Tower Crane adalah kotak pembawa material dari mesin angkat.

Bleeding adalah beton yang kelebihan air, sehingga air semen naik ke permukaan.

Bendraat adalah kawat pengikat tulangan dalam istilah Belanda.

Batching Plant adalah lokasi / tempat pengadukan pembuatan beton ready-mix.

Conveyor adalah ban berjalan untuk membawa material.

Cofferdam adalah menahan / membendung adukan beton sehingga tidak tercampur lingkungan (tanah, sungai dan sebagainya).

Cast in situ adalah pelaksanaan pracetak beton di lapangan.

Doka adalah perusahaan pembuat acuan dan perancah.

Dump Truck adalah truk yang memiliki tenaga hidrolik untuk menaikkan bak muatannya.

Forklift adalah mesin / alat angkat, dengan posisi beban muatan didepan mesin.

Hoist adalah mesin / alat angkat.

Hammer Test adalah uji palu beton pada lapisan yang telah mengeras.

In Situ adalah lokasi / lapangan.

Jacking adalah mesin / alat penarik kabel pratekan.

Lay-Out adalah penggunaan tata ruang di lapangan.

Mold adalah acuan untuk pelaksanaan pengecoran beton.

Mix Design adalah disain campuran beton berdasarkan berat atau volume.

Maccaferri adalah perusahaan pembuat acuan dan perancah.

Power adalah energi listrik di lapangan yang berasal dari PLN atau generating set.

Portland Cement adalah semen abu-abu.

Post-Tension adalah penarikan pada beton pratekan setelah beton mengeras.

Pre-Tension adalah penarikan pada beton pratekan sebelum dilaksanakan pengecoran.

Peri adalah perusahaan pembuat acuan dan perancah.

Retarder adalah bahan tambah untuk memperlambat pengikatan beton.

Rapid Klam adalah alat penjepit pada acuan untuk struktur kolom dan balok.

Ready Mix Concrete adalah beton yang siap pakai.

Speady adalah uji pada semen abu-abu untuk mengetahui kemampuan ikatan semen.

Slump adalah alat uji konsistensi/kekentalan beton.

Steel Proff adalah tiang baja yang berbentuk silinder dapat diatur ketinggiannya.

Shear Connector adalah bahan / material penghubung antara 2 (dua) material yang berbeda karakteristiknya (komposit).

Strands adalah kumpulan kawat-kawat berdiameter kecil dan tipis untuk membentuk kabel.

Setting Time adalah pengaturan atau penentuan waktu ikat pada beton.

Sand Blasting adalah alat / mesin pembersih permukaan pada beton sebelum dilaksanakan perbaikan beton atau penutupan kembali.

Shop Drawing adalah gambar pelaksanaan / kerja.

Site-Plan adalah rencana lokasi / areal pelaksanaan.

Stressing adalah penarikan kabel atau tendon pratekan.

Truck Mixer adalah truk yang mampu mengaduk beton.

Timing adalah pemilihan waktu untuk merencanakan ikatan beton.

Troley adalah alat / mesin pembawa adukan beton.

Uplift adalah tekanan / gaya angkat.

Workshop adalah lokasi untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan fabrikasi.

Waterpas adalah alat / mesin untuk mengukur kedataran suatu pasangan konstruksi.

Wires adalah kawat-kawat berdiameter kecil dan tipis untuk membentuk kabel.

Workability adalah kemudahan di dalam melaksanakan suatu pekerjaan konstruks

Pejuang Aceh
Haus, lapar, dan dahaga adalah kondisi yang harus dihadapi seorang muslim ketika menjalani puasa di bulan suci Ramadhan. Ibadah lainnya yang berat untuk dilaksanakan adalah pergi berjihad ke medang perang untuk membela agama Islam. Namun itulah yang harus dilakukan umat Islam Indonesia saat berperang melawan penjajah Belanda mempertahankan kedaulatan Indonesia.

Kisah heroik itu tertuang dalam sejarah perjuangan para ulama dan masyarakat dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Meski dalam kondisi berpuasa, semangat jihad mereka tidak pudar. Ibadah puasa justru menjadi spirit menegakkan agama Islam dan memperkokoh kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang hendak dirampas kembali oleh Belanda lewat Agresi Militer I.

Agresi Militer Belanda I adalah operasi militer yang dilakukan Belanda pada 1947. Tujuannya adalah mengepung ibu kota Republik Indonesia dan menghapus kedaulatan NKRI. Fokus serangan penjajah berlangsung di tiga tempat: Sumatera Timur, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Lewat agresi ini, Belanda bernafsu menguasai kembali Indonesia sebagai tanah jajahan untuk dijadikan wilayah persemakmuran kerajaan Belanda. Akibat niat jahat Belanda ini, rakyat Indonesia murka. Api perlawanan meletup. Langkah negeri van oranje ini mendapatkan perlawanan sengit bangsa Indonesia, khususnya ulama dan umat Islam.

Di Sumatera Selatan, Agresi militer I Belanda dilakukan tepat di hari ketiga bulan puasa. Aksi itu dimulai setelah umat Islam baru saja selesai melakukan sahur sekitar pukul 04.00 pagi. [Dinas Sejarah, Kodam II Bukit Barisan, Sejarah perang kemerdekaan di Sumatera 1945-1950, Medan: 1984]

Sementara itu, di Jawa Timur, pertempuran antara alim ulama melawan tentara Belanda juga meletus di Pamekasan saat bulan Ramadhan. Rencana Belanda untuk merebut kemerdekaan RI telah lama tercium oleh ulama dan masyarakat.

Dengan keberanian dan semangat juang tinggi, rakyat Madura merasa berkewajiban untuk menyiapkan tenaga untuk head to head dalam perang fisik melawan penjajah Belanda.

Sehubungan dengan hal tersebut, para ulama se-Madura menggelar musyawarah di Pamekasan. Rapat akbar tersebut menghasilkan keputusan, “Bagi Umat Islam laki-laki dan perempuan wajib hukumnya ikut perang Jihad fi sabilillah mempertahankan Kemerdekaan bangsa Indonesia dan mengusir penjajah Belanda!”

Keputusan tersebut langsung menjalar ke tiap nadi masyarakat Madura yang mayoritas muslim. Ulama menegaskan, perlawanan melawan Belanda, selain untuk mempertahankan Republik Indonesia, juga untuk menegakkan Islam yang merupakan cita-cita umat Islam Indonesia. Mereka menyadari betul, selama Indonesia di bawah kekuasaan Belanda, umat Islam tidak akan pernah mendapatkan keleluasaan menjalankan agama.

Hal itu diperkuat dengan pernyataan KH. Ahmad Basyir AS., yang mengatakan, “Selama Indonesia dijajah, agama Islam, sulit untuk tegak di Indonesia!”. Bahwa, “Agama Islam bisa tegak di Indonesia, jika Indonesia bebas dari penjajah,” tukas KH. Syarqawi.

Bahkan, dengan tegas KH. M. Nasruddin Anchori CH, menyatakan:

“Membela dan mempertahankan NKRI, tidak saja menjadi kewajiban nasional, tapi sekaligus juga kewajiban agama. Itu terbukti dan menjadi kenyataan umat Islam Indonesia dengan membentuk badan-badan perjuangan fisik semacam Hizbullah. Yakni perang Sabil Lii’lai Kalima tillah membela agama.”

Semangat jihad itulah yang membawa ulama dan warga Pamekasan terjun ke medan pertempuran. Rasa haus dan dahaga tak menyurutkan nyali mereka menghalau penjajah. Bisa dikatakan, bulan Ramadhan telah menjelma menjadi bulan jihad fi sabilillah demi mempertahankan kemerdekaan dan menegakkan agama.

Maka, pada tanggal 29 Ramadhan 1366 H (16 Agustus 1947 M), tepatnya pukul 04.00 pagi, para pejuang memasuki Kota Pamekasan dengan dipimpin KH. Muh. Tamim dan K. Muththar. Pasukan Hizbullah dan Sabilillah, yang terdiri dari santri, keluarga pesantren, rakyat jelata, bergerak dengan tujuan merebut gudang senjata dan melumpuhkan markas Belanda.

Dengan kumandang takbir dan bacaan tahlil, laskar Sabilillah mulai menyerang penjajah Belanda. Mengetahui hal tersebut, tank-tank Belanda sontak berkeliaran sambil memuntahkan tembakan, dentuman mortir, metraliur, dan light kogels (peluru yang bersinar) ke arah pejuang. Namun, serangan itu tak membuat nyali para pejuang gentar. Mereka justru bergerak maju melawan Belanda. Perang pun pecah. Pamekasan membara. Suara gemuruh menghujam langit Madura. Bulan Ramadhan 1366 H telah menjadi saksi perjuangan umat Islam untuk mempertahankan kemerdekaan RI dan agama: sebuah andil yang perlahan pudar dalam ingatan bangsa.

Dalam petarungan sengit tersebut, sebagian pejuang berhasil menembus serambi markas penjajah. Sebagian tentara penjajah lalu berlarian ke dalam markas dan menutup pintunya agar tak berhasil ditembus pejuang.

Melihat kondisi ini, Laskar Sabilillah lalu menyerbu tank-tank yang sedang berupaya mengeluarkan peluru. Dalam kondisi kalap, tentara Belanda mulai memuntahkan peluru ke segala penjuru. Dalam pertempuran sengit itu, KH. Muh. Tamim menunjukkan aksi heroiknya dengan melumpuhkan sebuah tank lewat sepucuk granat. Buah keberanian Kyai asal Madura itu membuat tank Belanda hancur lebur dan pasukan Sabilillah yang ada di sekitarnya berhasil terhindar dari tembakan musuh.

Dari peperangan ini, 65 orang tentara penjajah Belanda tewas. Sementara tiga truk berhasil diangkut ke Surabaya. Sedangkan di pihak pejuang, dilaporkan 85 orang meninggal dunia. [Lihat: A.H. Mutam Muchtar, Peranan Ulama dalam Perlawanan terhadap Agresi Belanda I di Pamekasan Madura. Undergraduate Thesis, Surabaya: IAIN Sunan Ampel Surabaya, 1987]

Selain di Madura, gelora perlawanan melawan Agresi Militer Belanda I juga meletus di Aceh. Jelang bulan suci Ramadhan, ulama Aceh menggelar rapat umum di pekarangan Masjid Raya Baiturrahman. Dibuka dengan pembacaan ayat-ayat suci Al Qur’an, para ulama, menegaskan, puasa tidak boleh menghalangi seseorang untuk berjuang. Karena itu, sambil berpuasa berjuanglah, dan sambil berjuang berpuasalah! Demikian pesan para ulama yang memanfaatkan mimbar rapat umum tersebut untuk menyampaikan penerangan mengenai kewajiban berpuasa di tengah perjuangan kemerdekaan yang sedang memuncak.

Residen Aceh juga mengeluarkan seruan sama agar umat Islam di Aceh senantiasa siap-sedia menghadapi segala kemungkinan yang datang akibat keserakahan Belanda.

“Jadikanlah ibadah puasa sebagai jembatan untuk mempertebal iman dan perjuangan. Kita selalu digempur dengan cara besar-besaran oleh tentara Belanda. Jangan disangka kita akan lemah dalam menghadapi mereka karena kita sedang berpuasa. Kita kuat dan tetap kuat menghadapi mereka, kapan saja dan di mana saja,” demikian maklumat Residen Aceh dalam rapat umum yang ditutup lewat pembacaan do’a. [Lihat: Pramoedya Ananta Toer, Koesalah Soebagyo Toer, Ediati Kamil, Kronik revolusi Indonesia jilid III (1947), Jakarta: KPG, 1999]

Kisah heroisme ulama Aceh melawan penjajah Belanda memang bukanlah barang baru. Pada 2 abad silam (dimulai 1873 M), Aceh pernah terlibat perang hebat melawan Belanda. Perang antar rakyat Aceh dengan Belanda terjadi setelah Traktat Sumatera (1871) ditandatangani, antara Belanda dan Inggris untuk mengganti Traktat London (1824) yang menghormati kedaulatan Aceh.

Namun apa dikata, Traktat yang baru justru memberikan peluang besar bagi Belanda untuk kembali menguasai Aceh sebagaimana dinyatakan dalam pasal 1: Inggris menghapus perhatiannya atas perluasan Belanda dimanapun di Pulau Sumatera. [Lihat: Imran T. Abdullah, Ulama dan Hikayat Perang Sabil dalam Perang Belanda di Aceh, dalam Jurnal Humaniora UGM, Volume XII, No3/2000]

Guna memompa semangat juang masyarakat Aceh, para ulama menulis sajak-sajak yang dikenal sebagai Hikayat Perang Sabil (HPS). HPS adalah syair yang berisi anjuran untuk berkontribusi dalam perang melawan penjajahan Belanda yang disampaikan kepada masyarakat luas. Umumnya, HPS disampaikan di lingkungan Meunasah, Dayah, rumah, atau tempat persembunyian para pejuang.

Kebanyakan HPS ditulis oleh ulama sebagai pemantapan dan perluasan dari khotbah-khotbah yang mereka sampaikan. Hal ini sengaja dilakukan untuk mempermudah masyarakat menghayati seruan ulama.

Tak sanggung-tanggung, Hikayat ini bahkan mengajak masyarakat untuk merenung apalah arti sholat dan puasa, jika tak turut melawan penjajah Belanda. Seruan ini kemudian dijawab oleh ribuan muslim Aceh yang turut berjihad mengusir penjajah Belanda. Berikut salah satu petikannya:

Waktu kafir menduduki negeri
Semua kita wajib berperang
Jangan diam bersunyi diri
Di dalam negeri bersenang-senang
Di waktu itu hukum fardhu ain
Harus yakin seperti sembahyang
Wajib kerjakan setiap waktu
Kalau tak begitu dosa hai abang
Tak sempurna sembahyang puasa
Jika tak mara ke medan perang
Fakir miskin, kecil dan besar
Tua, muda, pria dan wanita
Yang sanggup melawan kafir
Walaupun dia budaknya orang
Hukum fardhu ain di pundak kita
Meski tak sempat lunaskan hutang
Wajib harta disumbangkan
Kepada siapa yang mau berperang

Dari sajak dan fakta-fakta di atas, kita dapat mengambil kesimpulan, para ulama Indonesia telah mengajarkan bahwa ibadah-ibadah mahdhoh haruslah berbanding lurus dengan semangat memperjuangkan agama Islam. Bulan puasa pun tidak menghalangi mereka untuk pergi berperang meski dalam kondisi lapar, sebagaimana telah dicontohkan Rasulullah SAW dan kaum muslimin saat perang Badar. Semoga sejarah emas ini kembali diingat pemerintah dan masyarakat pada umumnya atas pengorbanan umat Islam dalam mempertahankan kemerdekaan.

Oleh: Muhammad Pizaro – Jurnalis

Tulisan dimuat dengan seizin penulis

Sumber : Jejak Islam

Terbaru Lainnya

TERKINI LAINNYA
REGIONAL

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget