Februari 2021

Mengawali karirnya sebagai petinju amatir. Rosidin, petinju asal Kab. Indramayu yang kini aktif sebagai pelatih Tinju di Kelurahan Karangmalang, Gang 36, Kab. Indramayu ini mengisahkan bahwa dirinya pernah merasakan bagaimana jatuh bangun menjalani lika-liku kehidupan selama menjadi petinju.

 

Pria kelahiran tahun 1970 dan memiliki nama ring Rosidin Indra ini, berangkat dari Indramayu menuju ke Jakarta pada Tahun 1986, saat itu dia masih bekerja serabutan, namun kata dia di samping tempat kerjanya ada tempat latihan tinju.

"Saya tanya di sebelah itu, kenapa banyak begitu orang yang lagi Tinju, nah dari situ lah saya mulai menyalurkan bakat dan latihan tinju, tepatnya di Kebon Jeruk" Ucapnya. Selasa 2/2/2021.

Kemudian ia melanjutkan, selama itu dia masih bertarung sebagai petinju amatir. Lalu saat kembali ke Indramayu dia bertemu dengan Tata yang saat itu masih sebagai penyuluh pertanian.

 

"Saat itu saya latihan di SMK Negeri Kandanghaur, dan ketemu sama Pak Tata, lalu mengajak saya untuk pindah ke Indramayu, akhirnya saya memberikan surat ke Jakarta untuk pindah ke Indramayu" Katanya.

 

Selama di Jakarta, Rosidin mengungkapkan sempat latihan di Garuda Jaya tempat Elias Pikal latihan, kemudian di Beringin Sakti Boxing Camp, setelah dia menjadi juara di Jakarta, kemudian dia memutuskan untuk pindah lagi ke Indramayu. 

 

"Dibina lah saya di Indramayu, kemudian berkembang, setelah ketemu dengan pak Tata sebagai pelatih saya, kemudian ketemu dengan Pak Wiradi, yang waktu sebagai Sospol" Tuturnya.

 

Rosidin menambahkan, Setelah bertemu dengan Wiradi, ia kemudian ditampung di tempatnya di Gang 35, Kelurahan Karangmalang, Kab. Indramayu. Sejak saat itu kata dia, langsung pindah ke petinju profesional 

 

"Setelah itu saya pindah ke profesional dari amatir, akhirnya berkembang dan terus berkembang, namun dengan melihat usia yang kian bertambah, saya memutuskan untuk berhenti bertanding" Imbuhnya.

 

Ia mengungkapkan, meski usianya yang semakin bertambah, namun ia tidak mau berhenti sebagai petinju. Namun mengingat bahwa dia sudah berkeluarga akhirnya ia memutuskan untuk berhenti bertarung.

 

"Tadinya saya tidak bisa meninggalkan profesi itu, namun karena saya sudah punya istri, akhirnya saya menghindari tinju itu dengan jalan hijrah ke Malaysia selama 2 tahun, selama di Malaysia saya tidak bisa untuk main tinju" Katanya.

 

Setelah pulang dari Malaysia, kemudian Rosidin memilih untuk kembali ke dunia tinju, namun kali ini sebagai pelatih untuk petinju junior.

 

"Akhirnya saya menitilah menjadi pelatih hingga sekarang" Ucapnya.

 

Saat ini selain menjadi pelatih tinju, kini Rosidin dipercaya sebagai ketua Komisi Bidang Tekhnik Pelatihan di Jawa Barat waktu periode Pertina (Persatuan Tinju Amatir Indonesia) Jawa Barat 2017-2020.

 

"Sekarang saya kepilih lagi jadi anggota komisi tekhnik pelatihan juga, masih di Jawa Barat, kemudian saya kepilih lagi di Pertina Pusat sebagai anggota komisi  pelatihan periode 2021-2025" Ungkapnya.

 

Selama bertarung di ring tinju, Rosidin mengatakan bahwa pihaknya sering mendapAtkan medali Emas. Ia menuturkan bahwa di Jawa Barat sendiri selalu menang dalam pertandingan.

 

"Juara Jawa Barat maupun Nasional saya sering meraih medali Emas" Katanya.

 

Hingga kini, Rosidin masih membidangi Olahraga Tinju, namun untuk menjadi pelatih di sasana Rosse Indra (RI) Boxing Camp di Kelurahan Karangmalang, Gang 36, Kec Indramayu, Kab. Indramayu. Ia berharap bahwa para muda mudi di Indramayu mau menyalurkan bakatnya sebagai Petinju, Ia juga membuka lebar peluang untuk menjadi murid binaannya sebagai petinju, Rosidin sendiri kini memiliki murid dari berbagai kota di Indonesia.

 

"Sekarang yang lagi saya bina ada dari Manado, NTT dan kota lainnya di Indonesia, yang penting ada kemauan, nanti juga kita latih dan dilihat dari mentalnya" Tuturnya.

 

Untuk Porda sendiri, Rosidin sudah mempersiapkan secara dini atlit yang akan dikirim. Rosidin berharap pemerintah Kab. Indramayu mau memperhatikan salah satu cabang olahraga tinju tersebut.

 

"Para atlet selama ini menunjukkan kegigihan dalam berlatih dan memiliki mental tanding yang sangat tinggi, Indramayu memiliki potensial dibidang olahraga tinju, Kita sudah sering mengirim petinju putra dan putri untuk mengikuti kejuaraan resmi. Banyak petinju Indramayu bertanding untuk daerah lain,” Tutup Rosidin.

Pena
By.
Aji AP
Editor
By.
Redaksi
Foto / Video
By.
Aji AP

 

 

 

Wawancara merupakan sebuah kegiatan tanya jawab yang dilakukan dua individu atau lebih untuk mendapatkan sebuah informasi, pendapat, data, dan keterangan. 

 

Seseorang yang memberikan pertanyaan disebut dengan pewawancara. Adapun orang yang menjawab pertanyaan atau memberikan informasi disebut dengan narasumber.

 

Biasanya narasumber merupakan seseorang yang menjadi saksi peristiwa, orang yang memiliki pengalaman tertentu, orang yang mempunyai keahlian khusus, serta orang yang memiliki informasi yang aktual.

 

Dalam menyusun karya jurnalistik, wawancara merupakan tahapan yang tak boleh dilewatkan. Wawancara sangat penting demi mendapatkan sumber data jurnalistik yang valid.

 

Namun, wawancara tak hanya identik dengan dunia jurnalistik saja. Ada banyak kegiatan lain yang harus melalui proses wawancara seperti saat melamar pekerjaan.

 

Di sisi lain, wawancara memiliki beberapa jenis. Adapun jenis-jenis wawancara ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.

 

Kira-kira apa saja jenis-jenis wawancara? Berikut ini rangkuman mengenai jenis-jenis wawancara, seperti dilansir dari laman Siswapedia dan DuniaKaryawan, Senin (14/9/2020).

 

Jenis-jenis Wawancara

Ditinjau dari segi pelaksanaannya, wawancara dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
 

1. Wawancara bebas

 

Dalam wawancara bebas, pewawancara bebas menanyakan apa saja kepada responden atau narasumber. Namun, yang perlu diperhatikan bahwa pertanyaan itu berhubungan dengan data-data yang diinginkan. Jika tidak hati-hati, terkadang arah pertanyaan tidak terkendali.

 

2. Wawancara terpimpin

Dalam wawancara terpimpin, pewawancara sudah dibekali dengan daftar pertanyaan yang lengkap dan terinci.

 

3. Wawancara bebas terpimpin

Dalam wawancara bebas terpimpin, pewawancara mengombinasikan wawancara bebas dengan wawancara terpimpin, yang dalam pelaksanaannya pewawancara sudah membawa pedoman tentang apa-apa yang akan ditanyakan secara garis besar.

 

Jenis-jenis Wawancara dalam Dunia Kerja

1. Wawancara standar

Wawancara standar atau tradsional merupakan jenis wawancara kerja yang paling sering digunakan. Saat menjalani wawancara tersebut, umumnya akan diwawancarai oleh seorang pewawancara.

 

Orang yang jadi pewawancara tersebut bisa seorang staf personalia, manajer departemen, atau utusan departemen.

 

2. Wawancara perilaku

Wawancara perilaku (behaviour interview) fokus pada perilaku masa lalu narasumber untuk memprediksi perilaku masa depan. Sejumlah perusahaan menyukai jenis wawancara ini karena mereka menganggap perilaku sangat memengaruhi kinerja seseorang.

 

3. Wawancara situasional

Berbeda dengan wawancara perilaku, wawancara situasional fokus pada kinerja masa depan narasumber. Umumnya, pewawancara kerja akan memberi narasumber sebuah masalah dan bertanya bagaimana cara menyelesaikan masalah tersebut.

 

4. Wawancarakasus

Wawancara kasus umumnya digunakan perusahaan konsultan. Wawancara ini fokus pada bagaimana kamu menyelesaikan sebuah atau beberapa isu bisnis yang spesifik.

Pertanyaan yang diajukan bisa berupa pertanyaan kuantitatif untuk mengetahui bagaimana kamu menangani kasus yang diberikan.

 

5. Wawancara via telepon

Wawancara ini biasanya dilakukan perusahaan asing yang lokasinya tidak berada di negara atau daerah si kandidat.

 

6. Wawancara presentasi

Dalam wawancara presentasi, seorang yang melamar pekerjaan akan diberi sebuah isu bisnis dan diminta mempresentasikan solusi ke satu atau lebih karyawan perusahaan.

Waktu yang diberikan kepada kamu adalah 30 menit. Alokasinya adalah 15 menit untuk persiapan dan 15 menit untuk presentasi.

 

7. Wawancara panel

Biasanya, dalam wawancara panel, kamu akan diwawancara oleh lima pewawancara. Mereka akan menanyakan beragam jenis pertanyaan.

 

Jenis-jenis wawancara yang ada dalam dunia jurnalistik, baik media cetak, online atau media audio-visual.

1. Wawancara dengan janji terlebih dahulu

Wawancara dengan janji terlebih dahulu sering juga disebut interview by apoitment. Dalam jenis wawancara ini yang terpenting adalah melakukan persiapan matang terlebih dahulu, seperti mencari tahu latar belakang orang yang akan diwawancarai. Selain itu, pokok-pokok yang akan diwawancarai juga harus dipahami dengan matang.

 

2. Wawancara langsung

Dalam wawancara yang disiarkan secara langsung, bagian yang terpenting dapat direkam untuk digunakan kelak sebagai ilustrasi audio yang aktual.

Wawancara langsung akan lebih menghidupkan sajian sebuah berita atau informasi karena pendengar dapat menerima langsung informasi dari narasumber. Wawancara langsung ini sendiri dapat menambah aspek human interest.

 

3. Wawancara di tempat kejadian

Wawancara di tempat kejadian ini sering pula disebut sebagai on the spot interview. Cara wawancara seperti ini biasanya dilakukan saat sedang ada peristiwa kecelakaan besar atau ada bencana alam.

 

4. Jumpa pers

Jumpa pers sering pula disebut dengan wawancara jenis news coman. Wawancara jenis ini biasanya bersifat rombongan. Artinya, ada banyak pewartawan yang mewawancarai satu narasumber atau lebih dengan durasi yang bersamaan.

 

5. Wawancara melalui telepon

Jenis wawancara ini bukan yang utama. Wawancara via telepon digunakan pada waktu yang darurat saja.

 

Sumber: Siswapedia, DuniaKaryawan

 

 

 

 

 

Terbaru Lainnya

TERKINI LAINNYA
REGIONAL

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget