2021

Seorang Photographer, menggunakan DSLR merupakan aktivitas rutin yang dilakukan, hampir berbagai type dan merk kamera dikuasainya. Pada dasarnya, semua jenis kamera DSLR memiliki konfigurasi yang hampir sama, tapi perbedaannya adalah hanya beberapa fitur tertentu, selain itu beberapa tombol pun fungsinya juga tak jauh berbeda antara satu merek dengan merek yang lain. Hanya bagaimana saja seorang photograper pintar-pintar menggunakannya.

Kalau berbicara soal tombol pada Kamera DSLR, ini merupakan satu hal dasar bagi para photograper yang wajib dikuasai. Namun bagi para pemula, puluhan tombol pada kamera DSLR masih jadi masalah yang ruwet. Asal pencet akan berpengaruh buruk pada kualitas gambar yang dihasilkan.

Untuk itu penting rasanya mempelajari tombol-tombol ini. Disini kita akan bahas berbagai fungsi dasar dari berbagai tombol pada kamera DSLR Canon 1100D.


Keterangan:

1. Lensa merupakan bagian pokok dari kamera yang bekerja sama dengan body kamera. Untuk fungsinya saya pikir tidak perlu saya jelaskan lagi secara panjang lebar di sini. (Baca tentang lensa di sini dan di sini)


2. Tombol Fokus yang terdiri dari dua mode yaitu Auto Focus (AF) dan Manual Focus (MF). Bila anda menggunakan mode auto maka berarti kerja fokus digerakkan oleh mesin secara otomatis. Namun bila anda memilih mode manual maka kerja fokus anda harus digerakkan secara manual.


3. Tombol Stabilizer (IS, VR, VC) yang berfungsi untuk menstabilkan getaran oleh tangan (hand shake) saat memotret yang berpotensi membuat hasil foto menjadi motion / blur. Prinsip kerja fitur ini adalah dengan mengandalkan sebuah gyrosensor yang mendeteksi getaran pada kamera dan melakukan kompensasi secara mekanik untuk meredam getaran itu. Namun tidak semua lensa memiliki fitur ini.


4. Tombol Pembuka Lensa yang fungsinya tidak lain untuk membantu melepaskan lensa dari body kamera. Cara penggunannya yaitu tekan pada tombol tersebut sambil memutar lensa ke kiri sampai mentok lalu angkatlah lensa dengan hati-hati.


5. Tombol Pembuka Flash tombol ini berfungsi untuk membuka lampu flash pada kamera. Tombol ini hanya berfungsi bila kamera dalam keadaan menyala / standby.


6. Main-Dial yang juga berfungsi sebagai navigasi untuk menggeser pilihan pada menu tertentu.


7. Tombol Shutter merupakan tombol pengambil gambar.


8. Grip salah satu bagian menonjol pada bagian kanan anatomi kamera yang berfungsi sebagai pegangan pada kamera. Permukaan pada grip ini didesain dengan tekstur kasar supaya tidak licin saat kita memegang kamera. (kesalahan memegang grip merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya hand shake. Selain itu Grip ini juga bisa digunakan untuk menggunakan batrei eksternal kamera (aksesoris kamera).


9. Anti Red Eye merupakan bagian kamera yang berfungsi sebagai penangkal untuk menghindari mata yang terlihat merah karena efek lampu flash pada hasil foto.


10. Built-in Flash Light merupakan lampu Blitz atau flash diterjemahkan secara bebas menjadi lampu kilat. Fungsi utamanya untuk membantu pencahayaan pada kondisi gelap dengan cara menerangi pada obyek yang memerlukan cahaya yang lebih agar terekspos dengan baik.


11. Tombol ON/OFF adalah tombol yang berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan kamera.


12. Mode-Dial adalah menu untuk memilih dan mengganti mode eksposure / modus pemotretan. Dengan adanya mode Dial ini kita bisa menentukan metode apa yang akan digunakan dalam pemotretan, apakah Full Auto, Semi Manual/Semi Auto ataupun Full Manual. Pahami juga Mode-Dial disini.


13. Hot Shoe merupakan dudukan untuk memasang lampu kilat ekternal pada kamera.


Dengan adanya mode Dial ini kita bisa menentukan metode apa yang akan digunakan dalam pemotretan, apakah Full Auto, Semi Manual/Semi Auto ataupun Full Manual.


Dengan adanya mode Dial ini kita bisa menentukan metode apa yang akan digunakan dalam pemotretan, apakah Full Auto, Semi Manual/Semi Auto ataupun Full Manual.


Dengan adanya mode Dial ini kita bisa menentukan metode apa yang akan digunakan dalam pemotretan, apakah Full Auto, Semi Manual/Semi Auto ataupun Full Manual.


Dengan adanya mode Dial ini kita bisa menentukan metode apa yang akan digunakan dalam pemotretan, apakah Full Auto, Semi Manual/Semi Auto ataupun Full Manual.


Dengan adanya mode Dial ini kita bisa menentukan metode apa yang akan digunakan dalam pemotretan, apakah Full Auto, Semi Manual/Semi Auto ataupun Full Manual. 


Dengan adanya mode Dial ini kita bisa menentukan metode apa yang akan digunakan dalam pemotretan, apakah Full Auto, Semi Manual/Semi Auto ataupun Full Manual.


14. Viewfinder merupakan jendela bidik yang anda gunakan untuk melihat obyek saat memotret. Pada viewfider ini anda bisa melihat titik fokus dan informasi lainnya seperti light meter, nilai shutter speed, apperture, ISO, dan metering. Pada bagian viewfinder terdapat karet seperti bantalan yang disebut eye pieces, yang berfungsi sebagai penahan cahaya yang masuk ke viewfinder agar obyek terlihat benar-benar real.


15. Tombol AV  & Tombol Delete. Tombol AV berfungsi sebagai pengatur bukaan diafragma atau aperture. Tombol Delete yang berfungsi untuk menghapus foto dan data lainnya di dalam kamera.


16. Layar LCD memiliki multi fungsi yaitu untuk menampilkan keterangan settingan pada kamera (mode eksposure, shutter speed, aperture, ISO, dll), selain itu layar LCD juga berfungsi untuk melihat hasil foto Anda, dan sebagai layar bidik besar untuk melihat obyek yang akan difoto secara live mode ini disebut lifeview.


17. Tombol Fn/Q merupakan tombol yang berfungsi untuk mengubah/mengalih funsikan pada tombol navigasi ke fungsi shortcut.


18. Tombol Menu untuk menuju menu pengaturan utama kamera.


19. Tombol Preview merupakan tombol yang berfungsi untuk melihat hasil foto anda pada layar LCD kamera.


20.  Tombol Navigasi berfungsi untuk membantu Anda mengendalikan program dalam kamera termasuk menggeser pilihan pada menu di kamera. Tidak semua kamera memiliki bentuk tombol navigasi yang sama, ada berupa scroll, analog, dan tombol 4 arah. Pada Canon EOS 1100D atau sekelasnya, tombol ini memiliki multi fungsi atau dua peran yaitu sebagai tombol navigasi untuk menggeser pilihan (kiri, kanan, atas, bawah. dan ok) selain itu juga sebagai tombol shortcut untuk mengatur :

- 20a. tombol select (SET)

- 20b. ISO,

- 20c. drive mode

- 20d. white balance (WB),

- 20e. picture style (AF)


21. Tombol Display fungsinya untuk mengaktifkan mode standby dan untuk menghidupkan kembali dari mode standby. Ketika dalam mode standby kamera masih tetaap dalam keadaan menyala, hanya saja sedang diistirahtkan dan bukan dalam keadaan off.


22. Tombol Lifeview berfungsi untuk mengganti / mengalihkan layar bidik dari viewfinder ke lifeview yang tampil pada layar LCD. Pada EOS 1100D tombol ini juga berfungsi untuk merekam video.

23. Tombol Zoom yang berfungsi untuk memperbesar hasil foto dan juga untuk memperdekat jarak objek ketika Anda mengaktifkan mode livefiew saat memotret. (tombol 22a untuk minus dan tombol 22b untuk plus)


24. Tombol Diopter merupakan tombol pengatur fokus lensa viewfinder. Tombol ini tidak akan mempengaruhi foto yang dihasilkan, karena diopter ini berfungsi khusus untuk mengkoreksi fokus di viewfinder agar sesuai dengan kondisi spesifik mata anda.

 

Allâh Azza wa Jalla memberikan pemberitaan umum kepada seluruh makhluk, bahwa setiap jiwa akan merasakan kematian . Hanya Allâh Yang Maha Hidup, tidak akan mati. Adapun jin, manusia, malaikat, semua akan mati.

Kematian merupakan hakekat yang menakutkan. Dia akan mendatangi seluruh orang yang hidup dan tidak ada yang kuasa menolak maupun menahannya. Maut merupakan ketetapan Allâh Azza wa Jalla . Ini adalah hakekat yang sudah diketahui. Maka sepantasnya kita bersiap diri menghadapinya dengan iman sejati dan amal shalih yang murni.

Lalu bagaimana yang akan dialami di alam kematian (alam barzaakh) ini? Adakah nikmat atau malah azab kubur yang diterima? Ustadz Abu Haidar As-Sundawy menjelaskannya dalam ceramah yang ditayangkan jaringan dakwah muslim Rodja TV, Sabtu kemarin. Menurutnya, apa yang dialami di alam barzakh (baik nikmat ataupun azab) sangat ditentukan oleh amal mereka ketika hidup di dunia. Orang yang dominan melakukan jenis kemaksiatan tertentu (misalnya berzina), maka berbeda azab kuburnya dengan orang yang didominasi oleh dosa ghibah, berbeda lagi dengan orang yang lebih dominan melakukan dosa makan riba.

Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa sallam bersabda bahwa ada orang yang akan mati, lalu dia berwasiat kepada anak-anaknya, apabila dia mati bakarlah jasadnya dengan api sampai menjadi debu. Lalu sebarkan debu itu sebagian di lautan, sebagian di daratan, agar terkena hembusan angin lalu tersebar kemana-mana. Dia berharap akan selamat dari kondisi di alam kubur karena dia meyakini alam kubur dan dia takut menderita di alam kubur. Tapi apa yang terjadi?

فأمر الله البحر فجمع ما فيه، وأمر البر فجمع ما فيه، ثم قال: قم. فإذا هو قائم بين يدي الله،


“Allah perintahkan lautan untuk mengumpulkan kembali debu-debu yang disebarkan di lautan, Allah perintahkan daratan untuk mengumpulkan kembali debu-debu dari jasad tadi lalu disatukan. Lalu Allah berfirman: ‘Berdirilah kamu,’ dia pun berdiri kembali di hadapan Allah.”

Lalu Allah bertanya:

ما حملك على ما فعلت؟


“Apa yang mendorongmu untuk melakukan apa yang kamu sudah lakukan tadi?”



Dia menjawab:

خشيتك يارب، وأنت أعلم. فرحمه الله.


“Yang mendorong adalah rasa takut saya kepadaMu Ya Allah, karena Engkau lebih tahu.” Lalu Allah pun merahmati orang itu, mengampuni dosanya. (HR. Bukhari dan Muslim)

Jika ada mayit yang durhaka/banyak dosa, lalu mayitnya disimpan di tempat yang sejuk, maka adzab Allah ‘Azza wa Jalla akan tetap menimpa dia berupa hembusan api dari neraka yang dihembuskan ke alam kubur.

Sebaliknya, jika ada orang yang shalih meninggal dunia kemudian jasadnya disimpan di atas perapian lalu apinya dinyalakan. Sehingga secara fisik jasadnya itu tergarang oleh api di dunia, tetap saja di alam barzakhnya dia akan memperoleh nikmat kubur. Allah jadikan api yang membakar jasadnya itu menjadi dingin dan sejuk.

"Oleh karena itulah unsur-unsur alam, baik itu api, angin, dingin ataupun panas, seluruhnya tunduk patuh kepada kehendak Allah ‘Azza wa Jalla sebagai penciptanya,"urai Dai yang sering mengisi berbagai kajian ini.

Azab dan Nikmat Kubur

Banyak sekali hadis yang menjelaskan keberadaan azab dan nikmat kubur. Hal ini telah disepakati oleh Ahlus Sunnah wal Jamâ’ah. Imam Ibnu Abil ‘Izzi rahimahullah, penulis kitab al-Aqîdah ath-Thahâwiyah, berkata, “Telah mutawatir hadis-hadis dari Rasûlullâh tentang keberadaan azab dan nikmat kubur bagi orang yang berhak mendapatkannya; Demikian juga pertanyaan dua malaikat.

Oleh karena itu, wajib meyakini dan mengimani kepastian ini. Dan kita tidak membicarakan bagaimana caranya, karena akal tidak memahami bagaimana caranya, karena keadaan itu tidak dikenal di dunia ini. Syari’at tidaklah datang membawa perkara yang mustahil bagi akal, tetapi terkadang membawa perkara yang membingungkan akal. Karena kembalinya ruh ke jasad (di alam kubur) tidaklah dengan cara yang diketahui di dunia, namun ruh dikembalikan ke jasad dengan cara yang berlainan dengan yang ada di dunia.” [Kitab Syarah al-Aqîdah ath-Thahâwiyah, al-Minhah al-Ilâhiyah fii Tahdzîb Syarh ath-Thahâwiyah]

Kalangan atheis dan orang-orang Islam yang mengikuti pendapat para filosof mengingkari adanya azab kubur. Mereka beralasan bahwa setelah membongkar kubur, mereka tidak melihat sama sekali apa yang diberitakan oleh nash-nash syariat. Mereka semua tidak mempercayai apa yang di luar jangkauan ilmu mereka. Mereka mengira bahwa penglihatan mereka dapat melihat segala sesuatu dan pendengaran mereka dapat mendengar segala sesuatu, padahal kita saat ini telah mengetahui beberapa rahasia alam yang oleh penglihatan dan pendengaran kita tidak dapat menangkapnya.


Adapun orang-orang yang beriman kepada Allâh Subhanahu wa Ta’ala akan membenarkan berita-Nya. Di dalam al-Qur’ân terdapat isyarat-isyarat yang menunjukkan adanya azab kubur. Antara lain adalah Firman Allâh Azza wa Jalla tentang Fir’aun dan kaumnya :

وَحَاقَ بِآلِ فِرْعَوْنَ سُوءُ الْعَذَابِ ﴿٤٥﴾ النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا ۖ وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ أَدْخِلُوا آلَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ الْعَذَابِ


"Fir’aun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang amat buruk. Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya kiamat. (dikatakan kepada malaikat), “Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam adzab yang sangat keras”. [QS al-Mukmin : 45-46]

Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata tentang ayat ini, “Fir’aun beserta kaumnya dikepung oleh adzab yang amat buruk”, yaitu tenggelam di lautan, kemudian pindah ke neraka Jahim. “Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang”, sesungguhnya ruh-ruh mereka dihadapkan ke neraka pada waktu pagi dan petang sampai hari kiamat. Jika hari kiamat telah terjadi ruh dan jasad mereka berkumpul di neraka.

Oleh karena inilah Allâh Azza wa Jalla berfirman (yang artinya), “dan pada hari terjadinya kiamat. (dikatakan kepada malaikat), “Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam adzab yang sangat keras”, yaitu kepedihannya lebih dahsyat dan siksanya lebih besar. Dan ayat ini merupakan fondasi yang besar dalam pengambilan dalil Ahlus Sunnah terhadap adanya siksaan barzakh di dalam kubur, yaitu firmanNya ‘Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang’. [Tafsir surat al-Mukmin/40: 45-46]

Imam al-Qurthubi t mengatakan, “Mayoritas Ulama menyatakan bahwa penampakan nereka itu terjadi di barzakh, dan itu merupakan dalil penetapan adanya siksa kubur”. [Kitab Fathul Bâri]

Sebab-sebab yang menjadikan seseorang mendapatkan siksa kubur ada dua bagian, mujmal (global) dan mufash-shal (rinci). Sebabnya secara mujmal (global), yaitu kebodohan terhadap Allâh Azza wa Jalla , menyia-nyiakan perintah-Nya, dan menerjang larangan-Nya. Sedangkan sebabnya secara mufash-shal (rinci), adalah perkara-perkara yang dijelaskan oleh nash-nash sebagai sebab siksa kubur. Seperti: 1. Namimah, yaitu menyampaikan perkataan seseorang kepada orang lain untuk merusak hubungan mereka. 2. Tidak menutupi diri ketika buang hajat. 3. Ghulul, yaitu mengambil harta rampasan perang sebelum dibagi oleh imam. 4. Dusta. 5. Memahami al-Qur’ân namun tidak mengamalkannya. 6. Zina 7. Riba 8. Mayit yang ditangisi keluarganya, jika mayit tersebut tidak melarang sebelumnya.

Sedangkan perkara yang akan menyelamatkan seseorang dari azab kubur adalah orang yang mempersiapkan diri sebelum menghadapi kematian yang datang tiba-tiba. Di antara persiapan menghadapi maut adalah segera bertaubat, menunaikan kewajiban syariat, memperbanyak amal shalih, memperbaiki akidah, berjihad, berbuat baik pada orang tua, menyambung silaturahim, dan amal-amal shalih lainnya. Dengan amalan tersebut Allâh Azza wa Jalla memberinya jalan keluar dari tiap kesulitan dan kesusahan.

Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata dengan mengutip hadits Abu Hurairah Radhiyallahu anhu yang diriwayatkan oleh Abu Hâtim dalam shahih-nya, “Sesungguhnya orang mati dapat mendengar suara langkah kaki orang-orang yang pergi meninggalkannya. Jika ia seorang Mukmin, maka salat berada di dekat kepalanya, puasa berada di sebelah kanannya, zakat disebelah kirinya, perbuatan baik seperti berkata benar, silaturahim, dan perbuatan baik kepada manusia berada di dekat kaki. Ia lalu didatangi (oleh malaikat) dari arah kepalanya, maka salat berkata, ‘Di arahku tidak ada jalan masuk.’

Kemudian ia didatangi dari sebelah kanan, maka puasa berkata, ‘Di arahku tidak ada jalan masuk.’ Kemudian ia didatangi dari sebelah kiri, maka zakat berkata, ‘Di arahku tidak ada jalan masuk.’ Kemudian ia didatangi dari arah kedua kakinya, maka perbuatan baik, seperti berkata benar, silaturahim, dan berbuat baik kepada manusia, berkata, ‘Di arahku tidak ada jalan masuk.’ Lalu dikatakan kepadanya, ‘Duduklah.’ Ia pun duduk. Kepadanya ditampakkan bentuk serupa matahari yang hampir terbenam. Ia ditanya, ‘Siapa lelaki ini yang dulu bersama kalian? Apa pendapatmu tentangnya?’

Ia menjawab, ‘Tinggalkan aku, aku ingin salat.’ Mereka menyahut, ‘Sungguh kamu akan melakukannya, tetapi jawablah pertanyaan kami.’ Ia berkata, ‘Apa pertanyaan kalian?’ Mereka menanyakan, ‘Apa pendapatmu tentang lelaki ini yang dulu bersama kalian? Apa persaksianmu terhadapnya?’ Ia menjawab, ‘Aku bersaksi bahwa ia adalah utusan Allâh, dan dia membawa kebenaran dari Allâh.’ Lalu dikatakan kepadanya, ‘Dengan dasar keimanan itulah kau telah hidup, dan dengan dasar itu kau telah mati, dan dengan dasar itu pula kau akan dibangkitkan, insya Allâh.’

Kemudian dibukakan baginya pintu surga, lalu dikatakan kepadanya, ‘Ini tempat tinggalmu di surga dan segala yang telah Allâh siapkan untukmu.’ Ia bertambah senang dan gembira. Kemudian dibukakan pintu neraka, dan dikatakan, ‘Itu adalah tempat tinggalmu dan segala yang telah Allâh siapkan untukmu (jika kau mendurhakai-Nya).’ Ia bertambah senang dan gembira. Kemudian kuburnya diluaskan seluas tujuh puluh hasta dan diterangi cahaya, jasadnya dikembalikan seperti semula, dan ruhnya dijadikan di dalam penciptaan yang baik, yaitu burung yang bertengger di pohon surga.”

Wallahu A'lam


Diselenggarakannya Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang digelar oleh DPC PJI Indramayu dan didukung penuh oleh DPP PJI merupakan momen penting bagi 17 peserta UKW yang mengikutinya.

Penyelenggaraan UKW yang dilaksanakan di Indramayu dari tanggal 26 sampai dengan 27 Maret 2021 ini merupakan kali pertama dalam sejarah profesi wartawan di Indramayu.

Sebanyak 17 peserta dari berbagai Daerah pun ikut serta dalam proses UKW tersebut, dalam kesempatan ini, PJI memberi kesempatan 1 anggota PWI dan 1 anggota IWO mengikuti UKW PJI ke 6.  Selebihnya peserta anggota PJI Indramayu. 

Berikut adalah kumpulan foto saat 17 peserta mengikuti UKW.
















































Mengawali karirnya sebagai petinju amatir. Rosidin, petinju asal Kab. Indramayu yang kini aktif sebagai pelatih Tinju di Kelurahan Karangmalang, Gang 36, Kab. Indramayu ini mengisahkan bahwa dirinya pernah merasakan bagaimana jatuh bangun menjalani lika-liku kehidupan selama menjadi petinju.

 

Pria kelahiran tahun 1970 dan memiliki nama ring Rosidin Indra ini, berangkat dari Indramayu menuju ke Jakarta pada Tahun 1986, saat itu dia masih bekerja serabutan, namun kata dia di samping tempat kerjanya ada tempat latihan tinju.

"Saya tanya di sebelah itu, kenapa banyak begitu orang yang lagi Tinju, nah dari situ lah saya mulai menyalurkan bakat dan latihan tinju, tepatnya di Kebon Jeruk" Ucapnya. Selasa 2/2/2021.

Kemudian ia melanjutkan, selama itu dia masih bertarung sebagai petinju amatir. Lalu saat kembali ke Indramayu dia bertemu dengan Tata yang saat itu masih sebagai penyuluh pertanian.

 

"Saat itu saya latihan di SMK Negeri Kandanghaur, dan ketemu sama Pak Tata, lalu mengajak saya untuk pindah ke Indramayu, akhirnya saya memberikan surat ke Jakarta untuk pindah ke Indramayu" Katanya.

 

Selama di Jakarta, Rosidin mengungkapkan sempat latihan di Garuda Jaya tempat Elias Pikal latihan, kemudian di Beringin Sakti Boxing Camp, setelah dia menjadi juara di Jakarta, kemudian dia memutuskan untuk pindah lagi ke Indramayu. 

 

"Dibina lah saya di Indramayu, kemudian berkembang, setelah ketemu dengan pak Tata sebagai pelatih saya, kemudian ketemu dengan Pak Wiradi, yang waktu sebagai Sospol" Tuturnya.

 

Rosidin menambahkan, Setelah bertemu dengan Wiradi, ia kemudian ditampung di tempatnya di Gang 35, Kelurahan Karangmalang, Kab. Indramayu. Sejak saat itu kata dia, langsung pindah ke petinju profesional 

 

"Setelah itu saya pindah ke profesional dari amatir, akhirnya berkembang dan terus berkembang, namun dengan melihat usia yang kian bertambah, saya memutuskan untuk berhenti bertanding" Imbuhnya.

 

Ia mengungkapkan, meski usianya yang semakin bertambah, namun ia tidak mau berhenti sebagai petinju. Namun mengingat bahwa dia sudah berkeluarga akhirnya ia memutuskan untuk berhenti bertarung.

 

"Tadinya saya tidak bisa meninggalkan profesi itu, namun karena saya sudah punya istri, akhirnya saya menghindari tinju itu dengan jalan hijrah ke Malaysia selama 2 tahun, selama di Malaysia saya tidak bisa untuk main tinju" Katanya.

 

Setelah pulang dari Malaysia, kemudian Rosidin memilih untuk kembali ke dunia tinju, namun kali ini sebagai pelatih untuk petinju junior.

 

"Akhirnya saya menitilah menjadi pelatih hingga sekarang" Ucapnya.

 

Saat ini selain menjadi pelatih tinju, kini Rosidin dipercaya sebagai ketua Komisi Bidang Tekhnik Pelatihan di Jawa Barat waktu periode Pertina (Persatuan Tinju Amatir Indonesia) Jawa Barat 2017-2020.

 

"Sekarang saya kepilih lagi jadi anggota komisi tekhnik pelatihan juga, masih di Jawa Barat, kemudian saya kepilih lagi di Pertina Pusat sebagai anggota komisi  pelatihan periode 2021-2025" Ungkapnya.

 

Selama bertarung di ring tinju, Rosidin mengatakan bahwa pihaknya sering mendapAtkan medali Emas. Ia menuturkan bahwa di Jawa Barat sendiri selalu menang dalam pertandingan.

 

"Juara Jawa Barat maupun Nasional saya sering meraih medali Emas" Katanya.

 

Hingga kini, Rosidin masih membidangi Olahraga Tinju, namun untuk menjadi pelatih di sasana Rosse Indra (RI) Boxing Camp di Kelurahan Karangmalang, Gang 36, Kec Indramayu, Kab. Indramayu. Ia berharap bahwa para muda mudi di Indramayu mau menyalurkan bakatnya sebagai Petinju, Ia juga membuka lebar peluang untuk menjadi murid binaannya sebagai petinju, Rosidin sendiri kini memiliki murid dari berbagai kota di Indonesia.

 

"Sekarang yang lagi saya bina ada dari Manado, NTT dan kota lainnya di Indonesia, yang penting ada kemauan, nanti juga kita latih dan dilihat dari mentalnya" Tuturnya.

 

Untuk Porda sendiri, Rosidin sudah mempersiapkan secara dini atlit yang akan dikirim. Rosidin berharap pemerintah Kab. Indramayu mau memperhatikan salah satu cabang olahraga tinju tersebut.

 

"Para atlet selama ini menunjukkan kegigihan dalam berlatih dan memiliki mental tanding yang sangat tinggi, Indramayu memiliki potensial dibidang olahraga tinju, Kita sudah sering mengirim petinju putra dan putri untuk mengikuti kejuaraan resmi. Banyak petinju Indramayu bertanding untuk daerah lain,” Tutup Rosidin.

Pena
By.
Aji AP
Editor
By.
Redaksi
Foto / Video
By.
Aji AP

 

 

 

Terbaru Lainnya

TERKINI LAINNYA
REGIONAL

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget